Menu

Senin, 30 Januari 2023

MEWASPADAI SYIRIK SOSIAL


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini  Selasa, 9 Rajab 1444 H / 31 Januari  2023.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Syirik terbagi Dua : Syirik Akidah dan Syirik Sosial. Disebut Syirik Akidah ketika manusia meyakini ada kekuatan selain Allah, baik itu pada sosok material (patung, berhala) ataupun imateriil (arwah leluhur, setan). 

Adapun Syirik Sosial adalah sebutan untuk varian sikap loyal yang berlebihan pada --untuk menyebut beberapa-- status sosial, nasab, juga harta-benda. 

Terhadap Syirik Sosial, Islam sangat menentang. Dalam perspektif tauhid, kemuliaan tertinggi hanyalah milik Allah. Semua manusia sama di hadapan-Nya, yakni sebagai hamba. Kualitas manusia hanya dilihat dari takwanya, Allah Subhanahu Wa Ta'alla berfirman (QS. Al Hujuraat [49] : 13). 

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Artinya : "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti." (QS. Al Hujuraat [49] : 13). 


Allah Subhanahu Wa Ta'alla berfirman (QS. Al Hujuraat [49] : 10), 

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ࣖ

Artinya : Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat. (QS. Al Hujuraat [49] : 10), 

Dalam perspektif tauhid, semua kaum mukmin adalah bersaudara Firm,an Allah (QS. Al Hujuraat [49] : 10),Satu dalam iman dan akidah Islam, sama-sama hamba Allah, sehingga tidak sepatutnya ada pengkotak-kotakan berdasar silsilah ataupun keturunan. 

Dalam perspektif tauhid pula, segala sesuatu, termasuk kekayaan, adalah milik Allah, dan orang-orang kaya mesti menyisihkan sebagian harta-bendanya untuk kaum miskin (dhuafa). Sabda Nabi SAW, ''Allah berkata, harta-benda adalah milik-Ku, dan orang-orang kaya adalah wakil-wakil-Ku (di bumi).'' 

Untuk sekarang, hampir bisa dipastikan, kita sulit menjumpai perilaku-perilaku syirik akidah. Seiring laju modernisasi, amat jarang orang yang masih percaya ada kekuatan di balik benda-benda ataupun kekuatan gaib metafisik. 

Namun, fenomena syirik sosial justru begitu menggejala. Manusia kini sangat terobsesi, misalnya, dengan pangkat dan jabatan. Ketika keduanya didapat, ia akan mencintai dan sebisa mungkin mempertahankannya sehidup semati, dengan jalan apa pun. Juga tidak peduli hukum Allah. Karena, loyalitas bukan lagi kepada Tuhan, tetapi pada pangkat dan jabatan itu sendiri. 

Manusia sekarang juga sangat mengagungkan komunalisme. Mereka terbagi dalam ikatan kedaerahan, etnografi, kesukuan tertentu. Masing-masing fanatik dengan ikatannya sendiri-sendiri, merasa paling hebat dan terbaik, dan akhirnya resisten terhadap eksistensi komunitas lain. 

Sedemikian loyal terhadap ikatan tersebut, sehingga mereka pun tak segan-segan bertindak anarkis untuk mempertahankan identitas ikatannya, tanpa peduli aturan Allah. Sikap loyal mereka bukan lagi kepada (ajaran) Tuhan, tetapi pada kelompoknya.

Manusia sekarang juga pengagung harta. Mereka sudi berbuat apa saja untuk mendapatkan dan mempertahankannya. Sebab, dalam pikiran mereka, harta adalah segala-galanya, yang akan membawa kesenangan duniawi tiada tara. 

Dari pengagungan yang berlebihan, lahirlah cinta. Kalau sudah cinta, segala aturan apa pun yang mengharuskannya bersikap dermawan dan sosial, tidak akan pernah digubrisnya. Allah, misalnya, mengharuskan dia berzakat, berinfak, dan bersedekah, untuk menyucikan hartanya. Namun, karena loyalitasnya kepada harta lebih besar dibanding kepada Allah, ia enggan melakukan itu semua.

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani .. Yaa Fattah ... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar