Menu

Minggu, 05 Maret 2023

TAWAKKAL



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Senin, 14 Sya'ban 1444 H / 6 Maret 2023.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Pada suatu hari ada seseorang berkata kepada Imam Ahmad bin Hambal, ''Aku hendak pergi ke Makkah atas dasar Tawakal, tanpa membawa bekal.'' Sang imam berkata, ''Kalau begitu pergilah sendirian tanpa ikut rombongan.'' Orang itu menjawab, ''Tidak bisa, aku harus ikut mereka.'' ''Apakah dengan mengandalkan bekal orang lain itu engkau juga menyebut tawakal?'' tanya Imam Ahmad lebih lanjut. 

Untuk menjadi manusia yang kuat, kita diperintahkan untuk Tawakal, berserah diri kepada Allah, sebagaimana disabdakan Nabi SAW dalam sebuah hadits beliau yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ''Orang yang menghendaki jadi manusia terkuat, berserahlah kepada Allah dan yang menghendaki jadi manusia paling mulia, bertakwalah kepada-Nya.''

Alloh Subhanahu Wa Ta[alla berfirman Al-Mulk (67): 29

قُلْ هُوَ الرَّحْمٰنُ اٰمَنَّا بِهٖ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَاۚ فَسَتَعْلَمُوْنَ مَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

Artinya : "Katakanlah, “Dialah Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya kami bertawakal. Maka kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata.” Al-Mulk (67): 29

Namun, Tawakal tidaklah berarti penyerahan diri begitu saja suatu urusan kepada Allah, tanpa ada usaha sedikit pun yang menjadi sebab datangnya hasil yang diharapkan. Sebaliknya, orang yang disebut mengejawantahkan tawakal ialah yang melaksanakan sebab yang diperintahkan. Siapa yang mengabaikannya, maka tawakalnya tidak benar, sebagaimana melaksanakan sebab yang pasti menghasilkan kebaikan juga merupakan pengejawantahan harapannya.

Yang tidak melaksanakannya berarti harapannya itu sekadar angan-angan. Seperti seorang pemuda yang sudah siap untuk menikah dan mengharapkan seorang gadis yang saleha, tetapi ia sendiri tidak melakukan usaha yang sesuai syariat tentunya maka janganlah kecewa kalau yang diharapkannya itu tidak kunjung datang.

Begitupun dengan kondisi yang tengah terjadi di sekitar kita saat ini. Kemaksiatan semakin jelas terlihat di mana-mana. Pornografi sudah menjadi tontonan yang lumrah, mulai dari anak-anak, sampai orang tua. Jual beli jabatan menjadi santapan yang lazim dalam beberapa prosesi perhelatan kita saat ini. Di sisi lain, musibah datang silih berganti. Kita diperintahkan tawakal menghadapinya. 

Namun, kita tidak boleh mengabaikan sebab-sebab yang telah mendatangkan musibah tersebut dengan melakukan muhasabah "Koreksi". Kita juga tidak boleh meninggalkan usaha-usaha yang bisa menjadi sebab bagi datangnya perubahan dari kondisi yang rusak tersebut, menuju perbaikan. Ber-amar maruf nahi munkar adalah salah satu sebab yang diperintahkan, yang bisa mendatangkan Kebaikan.

Kesungguhan dalam berusaha merupakan tuntutan bagi kita. Hasilnya, kita serahkan kepada Allah karena Allah-lah yang pada hakikatnya menguasai Hati Manusia dan Paling Kuasa untuk membolak-balikkannya.

Jadi rahasia tawakal dan hakikatnya adalah Penyandaran Hati kepada Allah semata. Ia tidak terganggu karena adanya perhatian terhadap sebab tanpa harus mengandalkan secara mutlak sebab itu.

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani .. Yaa Fattah ... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar