Menu

Rabu, 07 Juni 2023

AR-RAHIIM

AR-RAHIIM
(Yang Maha Penyayang)


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Kamis, 19 Dzulqaidah 1444 H /8 Juni 2023.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Allah adalah puncak dari keutuhan nama-nama. Nama ‘Allah’ ini tidak bisa dijadikan nama-nama yang lain. Salah satu dari sifat nama (asma) Allah adalah Ar Rahim, Maha Pengasih, Maha Pemberi. 

Ar Rahim sebagai salah satu sifat Allah yang bermakna Maha Kasih, harus dipahami dengan baik. Tujuannya agar semakin kita memahami sifat-Nya ini, semakin tahu kita akan hikmah di balik nama tersebut. Bahkan harus menjadi bagian prioritas agar kita bisa mengikuti sifat-Nya ini. Dengan dijelaskannya sifat Allah ini, kita akan menyadari siapa Allah dan bagaimana mensikapi dan meniru apa yang bisa ditiru dari Asma Allah yang satu ini. 

Ar Rahim artinya kerap kali disandingkan dengan Ar-Rahman. Namun, Ar Rahim artinya beda dengan Ar-Rahman. Ar Rahim artinya Allah SWT Maha Penyayang atau Yang Maha Penyayang. Sementara itu, Ar-Rahman artinya Yang Maha Pengasih.

Kata Pengasih selain memerlukan niat juga memerlukan objek. Seseorang tidak dapat dikatakan pengasih atau memiliki sifat kerahiiman jika tidak disertai niat dalam berbuat. Ketika kita memberikan sesuatu kepada orang lain tapi tidak disertai niat, maka ini belum termasuk pengasih. Atau kita ingin memberi, tapi kita tidak memberinya padahal kita mampu, itupun belum termasuk pengasih. Jadi, yang termasuk memiliki sifat kerahiiman adalah orang yang selalu berniat ingin membantu, menolong orang lain dan dia mengeluarkan segala kemampuannya untuk membantu, inilah yang disebut memiliki sifat rahiim. 

Akan tetapi, pengertian Ar Rahiim yang sempurna dan menyeluruh adalah pemberian yang terus menerus kepada yang membutuhkan. Inilah yang dimaksud kalau kata pengasih memerlukan objek. tidak peduli seseorang butuh atau tidak butuh, layak menerima atau tidak layak menerima, sederhana atau tidak sederhana, kalau yang diberikan itu melimpah terus, maka inilah Ar Rahiim. Allah itu tidak pandang bulu. Ia mencurahkan semua pemberian-Nya, dan semua itu bukan untuk kepuasan Allah. Sebagai salah satu kelemahan manusia. 

Jika memberi sesuatu, pertama karena kita mengarapkan sesuatu sebagai balasan baik, berupa pujian, penghargaan, senyuman, balas budi dan sebagainya. Ciri-cirinya kita masih mengharapkan sesuatu sebagai balasan itu adalah ketika kita kecewa karena apa yang diharapkan tidak datang kepada kita. Inilah namanya tidak ikhlas. Kekecewaan adalah gejala kekurangtulusan. Kedua, ada yang memberi itu karena rasa kasihan. Jadi, kita sudah memberi pada yang dikasihani tersebut, ada kepuasan bathin. 

Allah memberi karena kepentingan-Nya. Allah memberi karena perhatian Allah kepada makhlu-makhluk-Nya. Makna Ar Rahiim itu menyeluruh bagi yang kufur maupun yang tidak kufur, shalih ataupun tidak shalih. Sesungguhnya Allah Maha Tahu kebutuhan hamba-Nya, maka Allah mensuplai dengan kekayaan-Nya yang Mahaluas.

Ar Rahim Yang Maha Pemurah, hal ini tentu sudah kita rasakan dari berbagai nikmat rezeki, berkah, dan hidayah yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya yang berserah. Ar Rahim artinya Yang Maha Pemurah sering kali kita dengarkan dalam ayat-ayat Al-Qur’an, di antaranya pada Surat Al-A’raaf ayat 151 dan Surat Yusuf ayat 64.

Surat Al-A'raaf ayat 151, 

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِاَخِيْ وَاَدْخِلْنَا فِيْ رَحْمَتِكَ ۖوَاَنْتَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ ࣖ

Artinya "Dia (Musa) berdoa, 'Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang dari semua penyayang'." (QS. Al-A'raaf : 151)

Surat Yusuf ayat 64,

قَالَ هَلْ اٰمَنُكُمْ عَلَيْهِ اِلَّا كَمَآ اَمِنْتُكُمْ عَلٰٓى اَخِيْهِ مِنْ قَبْلُۗ فَاللّٰهُ خَيْرٌ حٰفِظًا وَّهُوَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ

Artinya : "Dia (Yakub) berkata, 'Bagaimana aku akan mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu, seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu?' Maka Allah adalah penjaga yang terbaik dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang." (QS. Yusuf : 64)

Barokallahu Fikum......
Semoga Bermanfaat.
Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar