Menu

Rabu, 12 Januari 2022

 MENYINGKIRKAN DURI


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku...!

Hari ini,  Kamis 11 Jumadil Akhir 1443 H / 13 Januari 2022.

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Iman, sabda Nabi Muhammad SAW, terdiri atas 70 bagian, yang tertinggi adalah laa ilaaha illa Allah, dan yang terendah adalah Menyingkirkan Duri di Jalan. Hadis itu mencakup hablu min Allah dan hablu min al-nas, dan bahwa hubungan keduanya tidak terpisahkan. Seseorang sulit mempunyai keimanan yang teguh jika pada dirinya hanya ada salah satunya. Konkretnya, Islam tidak menghendaki seseorang tekun beribadah tetapi sering menyakiti teman atau tetangganya. Sebaliknya, Islam juga tidak menginginkan seseorang sangat dermawan kepada sesama tapi tidak shalat dan puasa Ramadhan misalnya.

Dengan begitu, refleksi Iman selain pada kerajinan beribadah (ibadah mahdloh) juga pada sikap sosial. Keduanya harus berjalan beriringan. Dalam hadist di atas adalah termasuk menyingkirkan duri di jalan. Menyingkirkan duri bisa juga dimaknai secara simbolik. Maknanya adalah memudahkan orang untuk lewat. Atau, agar orang yang lewat tidak celaka.

Sayangnya, kita umat Islam sering tidak menyadari tentang hal ini. Yang intinya, keimanan kita belum terefleksikan dalam kehidupan nyata sehari-hari. Orang yang imannya benar seharusnya terpancar dalam perilaku sehari-harinya. Misalnya dengan ringan tangan membantu orang lain. Kalaupun belum bisa membantu, maka cukuplah dengan tidak membuat susah orang lain. Seharusnya orang Islam itu, terutama mereka yang mengaku sebagai pemimpin, menjadi penyingkir-penyingkir duri buat kepentingan orang banyak. Mereka semestinya melapangkan jalan agar rakyat atau masyarakat banyak bisa hidup lebih sejahtera. 

Namun, yang terjadi sering sebaliknya. Mereka bukan sebagai penyingkir duri tapi justru menjadi duri itu sendiri. Lihatlah orang-orang yang sering mengaku sebagai pemimpin dan kemudian bertindak ''Atas Nama Rakyat'' yang ujung-ujungnya ternyata hanya untuk kepentingan pribadi atau kelompok. 

Itu artinya mereka sedang menjadi duri, bukan menyingkirkan duri. Yang memprihatinkan, duri itu pada zaman sekarang ini banyak sekali. Duri-duri itu bukan hanya dari kalangan penjahat, tapi juga dari mereka yang memakai ''baju'' pejabat negara, wakil rakyat, aparat hukum dan keamanan, dan masih banyak lagi. 

Jadi, selama kita masih menjadi duri dan belum menjadi penyingkir duri, negara dan bangsa ini akan terus amburadul. Karena itu, kalau kita ingin menyelesaikan persoalan bangsa ini, marilah setiap diri menjadi orang yang menyingkirkan duri, memudahkan jalan bagi yang lainnya dan bukan sebaliknya. Bukankah Rasulullah SAW sudah mengajarkan bahwa sebaik-baik orang adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain?.

Demikian juga firman Allah SWT (QS. Al-Isra : 7)

اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗۤـُٔوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا

Artinya : Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai. (QS. Al-Isra : 7).

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan

Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar