Menu

Rabu, 23 Februari 2022

PRIBADI MENAWAN


الســلام عليكم ورحمة الله وبركات 

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...!

Hari ini,  Kamis, 22 Rajab 1443 H / 24 Februari 2022.

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

''Jadilah kamu seperti pohon; manusia melemparinya dengan batu, sedang dia melempari mereka dengan buah,'' kata Hasan Al-Banna.

Pesan pendiri Ikhwanul Muslimin itu sebenarnya diarahkan untuk para Da'i agar Legowo dalam menghadapi tindakan menyakitkan dari orang-orang jahil, yakni dengan tidak membalas keburukan dengan keburukan serupa, seraya berlapang dada, mengharapkan pahala Allah, dan memohonkan ampunan bagi kaum yang tidak mengerti itu.

Namun, di sisi lain, ujaran itu juga berisi anjuran agar kita rela menolong dan berkorban demi kepentingan orang lain, seperih apa pun kondisi yang kita hadapi. Sebab, ketika arus materialisme, egoisme, dan individualisme telah menyergap banyak sisi kehidupan, orang menjadi begitu pelit untuk menanamkan kebajikan pada sesama. 

Berkhidmat dan berkorban pada orang lain menjadi teramat mahal dan sangat langka. Perilaku demikian bukan hanya terhadap orang asing, bahkan pada orang yang dikenal pun sikap serupa kerap terjadi. Jiwa Sosial Telah Redup. 

Gotong royong yang merupakan budaya asli bangsa ini seakan telah kehilangan relevansinya. Sebagai gantinya adalah penyorongan kepentingan individu yang berlebihan, nyaris terjadi pada semua lini kehidupan.

Gaya hidup demikian bukan hanya monopoli orang-orang kota, tetapi juga sudah mulai merangsek ke desa-desa. Kerutinan kerja yang melelahkan cukup ampuh dalam menciptakan manusia robot, yang tidak mau menyisihkan waktu sedikit pun untuk bersosialisasi dengan sesama agar bisa meresapi makna Kebersamaan dan Persaudaraan.

Dalam kondisi seperti itu, orang-orang egois yang menyebalkan meruyak di mana-mana. Namun, sulit sekali menemukan pribadi menawan yang rela berkorban pada sesama dengan tanpa pamrih, semua orang bisa memetik manfaat dan jasa darinya. Oleh karena itu, kehadirannya menjadi Pemanis dan Penghibur. 

Ketiadaannya menjadikan kerinduan orang lain, ia senantiasa dinanti-nantikan, dan kepergiannya selalu dikenang. Inilah Pribadi Ideal yang pernah disinggung Nabi, ''Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberikan manfaat bagi manusia lainnya.'' (Al-Jami' As-Sagir).

“Saudaraku, menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang muslim,” Setiap muslim diperintahkan untuk menjadikan dirinya bermanfaat bagi mahluk yang lain. Manfaat itu kelak akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri seperti firman Allah SWT dalam Qs. Al Isro ayat 7.

اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗۤـُٔوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا

Artinya :  Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai. (Qs. Al Isro ayat 7)

Jika jemu dan tidak senang pada orang yang individualis dan tidak mau memberikan manfaat pada sesama, maka dalam konteks inilah kita bisa memahami desakan masyarakat agar pemimpin kita mundur. Sebab, mungkin tidak banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh rakyat. Selanjutnya, di pundak kita semua tergantung beban untuk mewujudkan pemimpin yang menawan, yang mampu mengemban amanat untuk memberikan rahmat bagi alam.

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan

Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar