Menu

Kamis, 26 Mei 2022

R E U N I


اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Saudaraku...!

Hari ini Jum'at, 26 Syawal 1443 H / 27 Mei 2022. 

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Reuni dengan teman-teman lama selalu bisa memberikan kejutan-kejutan, yang menyenangkan ataupun tidak. Apalagi setelah berpisah dua puluh tahun. Dalam sebuah reuni 'tanpa direncanakan' dengan teman-teman kuliah dua puluh tahun yang lalu berbagai cerita disampaikan oleh masing-masing. Setelah puas mengomentari penampilan fisik masing-masing, "Kok berubah drastis? Kok 'panggah' saja? Dandy amat kamu sekarang, punya istri baru ya? Rambutmu kamu taruh dimana? Badan melar gitu kok ya nekat pakai baju ketat" dan lain-lain. Dilanjutkan dengan bertanya bagaimana kabar masing-masing, berapa anak, bagaimana pekerjaan, dan lain-lain.

Percakapan dengan tidak terasa mengalir begitu saja. 

"Piye kabarnya si Ina, ada yang tahu nggak?" 

Tiba-tiba ada yang bertanya tentang seorang teman yang jadi 'bunga' kelas karena kecantikannya dan menjadi rebutan banyak 'kumbang' termasuk kami-kami ini. 

"Lho, dia kan udah meninggal setahun yang lalu karena penyakit kanker payudara komplikasi juga sama ginjal. Cukup lama lho dia menderita karena harus cuci darah seminggu dua kali." Seseorang menyahut... 

Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Diam-diam saya bersyukur nggak 'jadian' sama dia. Soalnya dia juga nggak mau sama saya sih! 

"Eh, tahu nggak. Si Ani sekarang tinggal di Australia lho!" 

"Lho kok bisa ? Apa suaminya disekolahkan lagi ?" 

"Hi...hi..! Nggak tahu ya! Dia kan udah cerai dengan suaminya yang lalu dan lantas kawin sama bule Ustrali." 

"Haa..?! 

Saya tidak bisa menahan rasa terkejut saya. Bagaimana mungkin teman yang dianggap pasangan paling ideal waktu itu bisa cerai dan kemudian kawin dengan bule dan tinggal di Australi. (Lantas bagaimana dengan anak dan suaminya ya ? Padahal suaminya baik sekali lho!)

"Eh, tahu si Anu nggak.. dia sekarang udah jadi pejabat penting di Departemen Perhubungan. Kalau mau ketemu Menteri Perhubungan mesti lewat dia katanya." 

"Ha..?! Anak 'lolak-lolok' gitu bisa jadi pejabat penting ?!" 

Surprise. Padahal dulu saya 'meramal' teman yang satu ini bakal kesulitan dalam kariernya. Lha wong kemampuannya pas-pasan dan penampilannya 'ndeso' gitu. Tapi..nasib orang siapa tahu? 

"Masih ingat si Ina ? Dia sekarang udah hampir menyelesaikan program Doktornya lho! 

"Ha.?! Bagaimana bisa ? Dulu diakan hampir drop-out karena nilainya ancur-ancuran ?! 

"Ya, setelah lulus ia lalu melamar jadi dosen di luar Jawa. Disana kariernya melaju dengan mulus.Ia sekarang jadi Ketua Jurusan" 

Another surprise. hampir tidak pernah terbayangkan oleh saya bahwa teman yang satu ini akan berkarir jadi dosen. Bagaimana mungkin, sedangkan jadi mahasiswa saja dulunya dia kami anggap 'tidak layak' saking rendahnya prestasi akademisnya. Tapi sekarang... hampir menyelesaikan program doktornya. What a surprise! 

Ternyata bukan hanya dia yang berkarir jadi dosen. Ada empat teman lainnya yang berkarir sama di berbagai PTN bergengsi di berbagai kota. Dan hampir semua dari mereka justru teman-teman yang tidak memiliki prestasi akademis! 

Salah seorang diantaranya bahkan begitu pendiamnya sampai kami beri nama sebutan 'Gong', kalau tidak dipukul tidak berbunyi. Kok bisa-bisanya ia jadi dosen dan ngajar di depan kelas! Dunia memang penuh kejutan. Sejenak kami kemudian saling olok karena ternyata karier kami yang dulunya punya prestasi akademik lebih baik ternyata tidak secemerlang teman yang dulu kami anggap 'di bawah anjing' alias 'underdog' itu. 

"Si Fulan gimana kabarnya ? Ada yang tahu, nggak" Si Fulan ini 'the brightest student' di angkatan kami dan merupakan kebanggaan kelas kami "Kasihan lho dia. Setelah keluar dari bank karena rasionalisasi dan bertahun-tahun ngak punya pekerjaan tetap sekarang dia terpaksa menerima pekerjaan ngajar mulai Subuh hingga Isya'" 

"Ha.!" 

Kami sejenak terpana membayangkan betapa nasib 'menelikung' teman yang 'bright' ini. Dulu rasanya kami semua yakin bahwa ia pasti akan memiliki masa depan yang cerah karena kepintarannya. Ia dengan mudah diterima bekerja di bank terkenal dan kariernya meroket. Terakhir ia menjabat sebagai kepala cabang dan kariernya amblas setelah bank tersebut kena likuidasi. Ia mencoba melamar ke bank-bank lain tapi prospek perbankan ternyata tidak bersahabat lagi dengannya. Dengan sisa-sisa tabungannya ia mencoba bertahan sampai akhirnya ia harus menyadari bahwa ia harus bekerja apa saja. Mengajar bahasa Inggris privat dan di sekolah-sekolah swasta mungkin adalah satu-satunya pilihan yang tersisa. 

Seorang teman lain yang juga memiliki prestasi akademik tinggi ternyata nasibnya juga tidak bisa dikatakan cerah. Kariernya datar saja, termasuk kemampuan finansialnya. Ada juga seorang teman yang termasuk 'Top Gun' yang bekerja di BUMN dan memiliki karir cerah tapi mendapat masalah dalam kehidupan keluarganya. 

Want to hear another surprise ? Seorang teman yang kami panggil 'Pak Kyai' saking alimnya ternyata kecantol dengan 'santri'nya dan membuat keluarganya berantakan. Padahal dulu dia selalu menasihati saya agar jangan mempemainkan hati wanita kalau dia lihat saya sudah mulai pedekate pada gadis lain. Dalam hati saya istighfar berkali-kali. Kok bisa ya?

Dua puluh tahun waktu berlalu dan begitu banyak peristiwa terjadi. Hidup memang penuh dengan kejutan yang tidak terduga. Saya masih juga sulit untuk mengerti bagaimana nasib bisa mempermainkan hidup kita. 

Padahal dulu saya iri banget pada teman-teman yang 'sempurna'. Otak encer, tongkrongan yahud, duit berlimpah, pergaulan luas. Everything was so easy for them. Eh., kok ya sekarang di 'Sliding Tackle' sama nasib. Alhamdulilah nasib tidak turut 'Menjegal' saya. Dalam banyak hal justru nasib saya lebih baik daripada teman-teman yang dulunya rodanya ada di atas. Ya, Allah! Jadikan hamba termasuk golongan orang-orang yang bersyukur. Aamiin!

Wallahu'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a :

Yaa Allah...

Kami memohon KepadaMu :

Karuniakanlah kami Umur Panjang yang Berkah...Iman yang Sempurna, Ilmu yang Bermanfaat, Rizki yang Halalan Thoyiban, Anak yang Sholeh dan Sholehah, Keluarga yang Bahagia, Do'a yang Mustajab, Kesehatan yang Berkesinambungan, Keselamatan dan Kesejahteraan di Dunia dan Akherat serta Ridhailah Semua Ibadah Kami

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صِيَامَنَا وَقِيَمَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَتِلَاوَتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

🙏🙏


Sumber : eramuslim
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar