Menu

Jumat, 27 Oktober 2023

Sebuah Kisah

Sebuah Kisah
SEEKOR ANJING DAN KISAH PELACUR YANG MASUK SURGA


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Sabtu, 13 Rabi'ul-Akhir  1445 H /28 Oktober 2023.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Rahmat Allah meliputi semua makhluk ciptaanya, kasih sayang Allah meliputi semua ciptaannya, tidak ada yang luput dari rahmat dasih sayang Allah, semua makhluk hidup dirahmatinya, sekalipun itu hewan yang nazis, hewan yang haram, dan manusia yang tidak beriman sekalipun.

Orang yang taat menjalankan perintah dan taat menjauhi larangan Allah dengan kesadaran dan niat ta’abud merupakan definisi dari orang yang bertaqwa. Dan orang bertaqwa sudah jelas akan mendapatkan ridhonya Allah, dan jika Allah telah ridho kepada hambanya, maka Allah akan menyayangi dan merahmatinya.

Orang yang bertaqwa sudah jelas akan mendapatkan rahmatnya Allah, namun orang-orang yang dilatar belakangi dengan masa lalu yang pahit, terjerumus pada lembah dosa yang besar juga masih punya kesempatan mendapatkan rahmatnya Allah, karena Allah maha pengampun dan maha penyayang. Ampunan Allah terbuka lebar dan luas, namun bukan berarti luasnya ampunan Allah untuk dijadikan sebagai pijakan untuk terus berbuat munkar. Luasnya dan terbukanya ampunan Allah harus dijadikan kesempatan bagi setiap insan, mumpung masih terbuka dan segeralah bertaubat sebelum pintu ampunan itu ditutup.

Setiap hamba punya masa lalunya masing-masing, setiap hamba juga tidak luput dari dosa, baik besar maupun kecil atas perbuatannya masing-masing. Pelacur, penzina, pembunuh, dan perbuatan dosa besar lainnya masih punya kesempatan untuk mendapatkan rahmat dan ampunan Allah Swt. seperti kisah pelacur yang masuk surga atas keikhlasannya dalam menolong seekor Anjing yang kehausan.

Dikisahkan dari hadis Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Rasullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam bersabda :

غُفِرَ لِامْرَأَةٍ مُومِسَةٍ مَرَّتْ بِكَلْبٍ عَلَى رَأْسِ رَكِيٍّ يَلْهَثُ قَالَ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ فَنَزَعَتْ خُفَّهَا فَأَوْثَقَتْهُ بِخِمَارِهَا فَنَزَعَتْ لَهُ مِنْ الْمَاءِ فَغُفِرَ لَهَا بِذَلِكَ

Artinya : “Seorang wanita pezina diampuni oleh Allah. Dia melewati seekor anjing yang menjulurkan lidahnya di sisi sebuah sumur. Anjing ini hampir saja mati kehausan. Si wanita pelacur tersebut lalu melepas sepatunya, dan dengan penutup kepalanya. Lalu dia mengambilkan air untuk anjing tersebut. Dengan sebab perbuatannya ini, dia mendapatkan ampunan dari Allah” (HR. Al Bukhari no.3321, Muslim no.2245).

Istilah al Muumisah dalam hadis, disebutkan maknanya dalam Lisaanul Arab :

وامرأَةٌ مُومِسٌ ومُومِسَةٌ: فاجرة زانية تميل لمُرِيدِها

Artinya : “Wanita muumis atau muumisah artinya: wanita ahli maksiat, pezina, yang menggoda orang-orang yang menginginkannya.”

Namun dalam riwayat lain, subjek dalam kisah tersebut adalah seorang lelaki. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam bersabda, yang Artinya : "Ada seorang lelaki berjalan di sebuah jalan, dia merasa sangat kehausan. Lalu dia menemukan sebuah sumur. Dia turun ke dalam sumur, lalu meminum airnya lalu keluar. Tiba-tiba ada seekor anjing yang menjulurkan lidahnya dan menjilati debu karena kehausan. Lelaki tersebut berkata, ‘Anjing ini sangat kehausan seperti yang aku rasakan.’ Lalu dia turun lagi ke dalam sumur dan memenuhi khuf-nya (alas kakinya) dengan air. Lalu dia menggigitnya dengan mulutnya agar bisa naik, dan memberi minum anjing tersebut. Maka Allah pun memberi balasan pahala baginya dan mengampuni dosanya.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kita akan mendapatkan pahala jika berbuat baik kepada binatang ternak kami?” Rasulullah shallallahu ‘Alaihi wasallam menjawab, “Tentu, setiap kebaikan kepada makhluk yang bernyawa, ada pahalanya” (HR. Al Bukhari no.6009, Muslim no.2244).

Dua hadis di atas menyebutkan peristiwa yang hampir sama, namun pelakunya berbeda. Tidak berarti hadis-hadis ini mudhtharib (inkonsisten), karena bisa jadi kedua hadis ini memang menyebutkan dua kejadian yang berbeda tempat, waktu, dan pelakunya.

Dan dua hadis tersebut diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam Shahih Al Bukhari dan Muslim dalam Shahih Muslim. Maka kedua hadis ini sahih.

Hikmah dari kisah tersebut, seburuk apapun masa lalumu, sebesar apapun dosa yang telah diberbuat olehmu, janganlah putus asa dan merasa sangat hina, percayalah ampunan Allah itu nyata terbuka, asalkan mau bertaubat dan tutupi perbuatannya dengan perbuatan yang baik serta ikhlas dalam menjalankannya.

Di dalam memperlakukan hamba-Nya, seburuk apapun dia, Allah mendahulukan sifat rahmatnya daripada murkanya. Sebab itu, Allah tidak pernah bosan memberi ampun kepada hambanya yang telah bermaksiat. Bahkan ketika seorang hamba itu berulang kali bersalah dan berulang kali pula bertaubat. Allah menyatakan Dia tidak akan pernah bosan menerima taubat hambanya, sampai hamba tersebut yang bosan bertaubat.

Karena sifat kasih sayang ini adalah sifat Allah yang paling banyak diperintahkan untuk disebut dan diingat, maka manusia pun diperintahkan untuk berkasih sayang terhadap semua makhluk Allah.  Banyak hadis yang mengingatkan kita tentang pentingnya memiliki sifat rahmat ini. Di antaranya sabda Rasulullah shallallahu ‘Alaihi wasallam :

 من لا يرحم الناسَ لا يرحمهُ الله

Artinya : “Siapa yang tidak menyayangi manusia, tidak akan disayang Allah." (HR. al-Thabarani)

Hadis ini bahkan tidak menyebut manusia yang beriman saja, tetapi manusia secara keseluruhan. Ada redaksi hadis lain yang tidak menyebutkan maf’ul atau obyek kasih sayang sehingga Rasulullah saw hanya mengatakan bahwa siapa yang tidak berkasih sayang, maka dia juga tidak akan dirahmati. Ada pula hadis lain yang menyatakan bahwa barang siapa tidak menyayangi penduduk bumi, maka ia tidak akan disayangi oleh yang di langit.

Jangan Salah Kaprah

Kisah tentang pelacur yang masuk surga karena memberi minum seekor anjing adalah kisah yang masyhur. Yang menjadi masalah, kisah ini digunakan sebagian orang untuk melegitimasi perbuatan maksiat dan juga menjadi alasan untuk tidak perlu menerapkan agama.

Karena menurut mereka: “Pelacur saja bisa masuk surga, maka pelaku maksiat yang lain pun bisa masuk surga. Asalkan baik kepada binatang dan baik kepada orang lain” sehingga mereka terus bermaksiat.

Juga kata mereka : “Selevel pelacur pun bisa masuk surga. Maka tidak perlu terlalu serius dan mendalam mempelajari agama dan menerapkannya. Karena orang yang jauh dari agama saja bisa masuk surga.”

Nah, ini artinya pemahaman yang Gagal Paham sangat serius.

Padahal seharusnya Hadist tersebut menjadi motivasi bagi kaum Muslimah terutama yang sudah bersuami, bagaimana tidak Seorang Pelacur hanya memberikan minum pada Binatang Anjing yang kehausan bisa masuk Surga apalagi jika Seorang Istri yang taat pada Agama memberikan minum pada Sang Suaminya yang membutuhkan. Namun jangan lupa jika ingin melakukannya harus dibarengi dengan Keikhlasan dan Rasa Taat pada Suami.


Barokallahu Fikum...
Semoga Bermanfaat...
Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar