Menu

Kamis, 28 Desember 2023

4 MUTIARA

4 MUTIARA PADA DIRI MANUSIA AKAN HILANG KARENA 4 PERKARA

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Jum'at, 16 Jumadil-Akhir  1445 H /29 Desember 2023.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini tidak bermaksud Menggurui, namun hanya sekedar berbagi atau sharing, bukan berarti yang nulis itu lebih baik dari yang lain. Terlepas dari itu semua, saya mengajak pada diri pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman untuk sama-sama belajar Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

Sabda Rasulullah yang dijabarkan dalam kitab Nashaihul Ibad buah pena Syekh Nawawi Albantani;

العَقْل، والحَسَدُ يُزِيْلُ ادِينَ، والطَمَعُ يُزِيْلُ الحَياءََ، والغِيْبَةُ ي ُزِيْلُ العَمَلَ الصالِح

Artinya : “Empat macam mutiara yang ada pada diri manusia dapat hilang dengan empat hal lain. Empat mutiara itu adalah: akal, agama, malu, dan amal saleh. Kemarahan dapat menghilangkan akal, hasud (dengki) dapat menghilangkan agama, tamak dapat menghilangkan rasa malu, mengumpat (ghibah) dapat menghilangkan amal saleh”. (Ibnu Hajar Asqalani, kitab Nashaihul Ibad).

Manusia merupakan makhluk yang sempurna karena ia mempunyai jasad (fisik) yang indah dan dilengkapi dengan Psikis yaitu ruqh atau Jiwa, sehingga dengan itu manusia dikaruniai Allah sebuah keutamaan yang membedakan kualitas dirinya dengan makhluk lain. Berdasarkan hadits di atas Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga membekali manusia dengan 4 Mutiara yang perlu dijaga karena tantangannya tidaklah ringan.

Mutiara Pertama adalah Akal.

Dalam Al-Qur’an kata Akal dengan derivasinya disebut sebanyak 49 kali dan tersebar dalam berbagai surat.

Dalam Islam Akal mempunyai kedudukan yang tinggi dan banyak dipakai bukan hanya dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan semata, tetapi juga dalam perkembangan ajaran-ajaran keagamaan Islam itu sendiri.

Dalam Al-Qur’an banyak kita menemukan ayat-ayat yang memerintahkan kita untuk berpikir dan menggunakan akal, diantaranya yaitu dalam surat Al Baqarah : 44.

أَتَأْمُرُونَ ٱلنَّاسَ بِٱلْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ ٱلْكِتَٰبَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Artinya : “Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?”. (QS. Al Baqarah : 44)

Namun Akal akan rusak dengan Marah, sebab marah dapat menghilangkan akal sehat. Misalnya (tidak untuk ditiru) perceraian, menyatukan persahabatan dan lainnya, bahkan pembunuhan bisa terjadi  karena bara api amarah. Rasulullah mengingatkan dalam sabdanya :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِي ِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّد َ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, bahwa seorang pria berkata kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam : 'Wahai Rasulullah, berikan saya wasiat.' Maka Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : 'Jangan kamu marah, jangan kamu marah. '” (HR.Bukhari)

Dalam Al-Qur’an Allah menjanjikan surga bagi yang menahan amarah :

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْ ظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيينَ

Artinya : “(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik dalam waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan kemarahannya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Ali Imran : 134)

Mutiara Kedua adalah Agama.

Agama dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia, serta manusia dengan lingkungannya. Salah satu fungsi agama pada manusia ialah mampu memberikan pandangan dunia kepada manusia dan berpengaruh pada kebudayaan manusia. Mampu dijadikan aturan dalam berhubungan antara manusia dengan Tuhannya, antar sesama makhluk hidup, dan hubungan lainnya dalam kehidupan. Menentukan suatu tuntunan mengenai prinsip yang salah dan yang benar.

مَنْ يُرِدِ اللهُ بِه خيراً يُفَقِّهْهُ في الِدينِ

Artinya : “Barangsiapa yang diinginkan kebaikannya oleh Allah, maka ia dipahamkan-Nya tentang Agama.” (HR Bukhari)”

Perkara yang akan menghilangkan Mutiara Agama adalah Hasud. Hasud atau lebih populer dengan istilah Dengki adalah sikap batin yang tidak senang kepada orang lain yang mendapat kenikmatan, sekaligus mengharapkan hilangnya kenikmatan itu pada orang lain. Penyakit ini merupakan penyakit batin yang sulit diobati dan dimiliki banyak orang.

Hasud merupakan penyakit tertua seumur hidup dengan sejak adanya manusia pertama, Nabi Adam As, yaitu Qabil putera Adam hasud atau dengki terhadap saudaranya Habil. Mengenai dengki ini, Allah mengingatkan melalui firmannya :

وَلَا تَتَمَنَّوْا۟ مَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بِهِ ۦ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ...

Artinya : “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain…" (QS. An Nisa : 32)

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda tentang Bahaya Hasud :

إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْ كُلُ النَّارُ الْحَطَبَ

Artinya : “Dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda: “Jauhilah hasad (dengki), karena hasad dapat memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar.” (HR Abu Dawud).

Mutiara Ketiga adalah Rasa Malu

Rasa Malu bagi seseorang merupakan daya kekuatan yang mendorong berwatak ingin selalu berbuat pantas dan menjauhi segala perilaku tidak patut. Orang yang memiliki watak malu adalah orang yang cepat menyikir dari segala bentuk keburukan bahkan kejahatan. Dengan malu seseorang mempunyai harga diri. Tanpa sifat malu seseorang akan kehilangan harga dirinya, sabda Rasul : “Malu itu tidak datang, kecuali dengan kebaikan”, (HR. Muslim).

Rasa Malu akan sirna dengan Thama’ atau Tamak. Tamak adalah sikap batin yang menginginkan agar kenikmatan itu diperoleh sebanyak-banyaknya melalui cara yang tidak benar. Apabila tamak mendarah daging dalam diri manusia, maka manusia tidak akan pernah merasa puas atas apa yang sudah ia miliki.

Mutiara Keempat yaitu Amal Saleh.

Amal Saleh adalah perbuatan baik yang membawa kemaslahatan bagi sesama, yang dilakukan sesuai dengan petunjuk Allah dan contoh dari Rasul-Nya. Allah menjanjikan ampunan dan pahala bagi yang beramal saleh, sebagaimana Firmanya :

وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ آمَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ ۙ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ

Artinya : ”Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk pengampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Maidah : 9).

Perkara yang merusak amal saleh yaitu Ghibah atau Mengghibah. Ghibah adalah menceritakan keburukan seseorang kepada orang lain, sedangkan jika benar terjadi maka itulah Ghibah, namun jika tidak benar itu Fitnah. Allah mengancam terhadap orang yang menggunjing.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

...وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّععْضُ كُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَك َرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ


Artinya : "........Dan janganlah kamu menggunjing sebagian yang lain, senangkah salah satu diantara kamu memakan daging saudaranya sendiri yang telah meninggal? tentu kamu membencinya. Takutlah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah itu Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang’. ( QS. Al Hujurat : 12 )

Mudah-mudahnya kita dapat mengambil hikmah dan bisa menjaga empat mutiara yang berharga pada diri kita yaitu, akal, agama, rasa malu, dan amal saleh... Aamiin

Wallahu'alam Bishshowab
Barokallahu Fikum...
Semoga Bermanfaat

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar