Menu

Jumat, 16 Agustus 2024

40 tahun Usia yang Istimewa

UMUR 40 TAHUN DALAM PERSPEKTIF AL QUR’AN

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Sabtu 12 Shafar 1446 H /17 Agustus 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Saudaraku...!

Dalam Islam, usia 40 tahun adalah usia yang istimewa dan mengandung banyak rahasia maupun hikmah.

Satu hal yang pasti, usia terus bertambah namun umur di dunia berkurang. Karena itu, sungguh merugi bagi orang-orang yang menyia-nyiakan waktunya di dunia jika tidak diisi dengan amalan yang baik.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Artinya : "Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Kandungannya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun dia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukanlah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan agar aku dapat melakukan amal yang saleh yang Engkau Ridhai; berilah kebaikannya dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sungguh aku bertaubat kepadamu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al Ahqof : 15).

Jika membaca Al-Qur’an, ayat di atas, ada usia manusia yang secara eksplisit disebutkan terkait dengan perkembangan kedewasaan seseorang. Usia itu adalah 40 tahun. Kita renungkan maknanya ketika Allah berfirman tentang usia 40 tahun dalam surat Al-Ahqoof ayat 15.

Memang menarik untuk mencari jawaban kenapa usia empat puluh disebutkan eksplisit dalam ayat tersebut. Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya tentang ayat tersebut menerangkan bahwa biasanya seseorang tidak berubah lagi dari kebiasaan yang dilakukannya bila mencapai usia 40 tahun. Ketika seseorang berada dalam usia 40 tahun maka sempurnalah akal, pemahaman dan pengendalian dirinya. Hal di atas sejalan dengan pandangan ilmiah. Beberapa Analisis Ahli Psikologi menyatakan 40 tahun adalah momentum kematangan Ruhani seseorang.

Elizabeth B. Hurloch membagi masa dewasa menjadi tiga bagian, Dewasa Dini, Dewasa Madya, serta Dewasa Lanjut, dan menyebutkan batas antara dewasa Dini dengan Madya ada pada umur 40 tahun. Pada dewasa Madya, usia 40 hingga 60 tahun, perhatian seseorang pada masalah agama lebih besar dari sebelumnya yang dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam diutus menjadi Nabi dan Rasul pada usia 40 tahun. Diberi amanah untuk memimpin dan membimbing Ummatnya pada usia yang sudah matang Kedewasaannya. Ibnu Abbas berkata :  “Barang siapa telah mencapai umur 40 tahun, sedangkan perbuatan baiknya belum dapat mengalahkan perbuatan jahatnya maka hendaknya bersiap – siap masuk neraka”.

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menulis bawa usia 40 tahun “Akal pikirannya sudah matang, pemahaman dan kesabarannya pun sudah sempurna”.

Menurut suatu pendapat, biasanya seseorang tidak berubah lagi dari kebiasaan yang dilakukannya bila mencapai usia empat puluh tahun.

Abu Bakar ibnu Iyasy mengatakan dan Al-A’masy, dan Al-Qasim ibnu Abdur Rahman, bahwa ia pernah bertanya kepada Masruq, “Bilakah seseorang dihukum karena dosa-dosanya?” Masruq menjawab, “Bila usiamu mencapai empat puluh tahun, maka hati-hatilah kamu dalam berbuat.”

مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عُثْمَانَ، عَنْ عُثْمَانَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “الْعَبْدُ الْمُسْلِمُ إِذَا بَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً خَفَّفَ اللَّهُ حِسَابَهُ، وَإِذَا بَلَغَ سِتِّينَ سَنَةً رَزَقَهُ اللَّهُ الْإِنَابَةَ إِلَيْهِ، وَإِذَا بَلَغَ سَبْعِينَ سَنَةً أَحَبَّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ، وَإِذَا بَلَغَ ثَمَانِينَ سَنَةً ثَبَّتَ اللَّهُ حَسَنَاتِهِ وَمَحَا سَيِّئَاتِهِ، وَإِذَا بَلَغَ تِسْعِينَ سَنَةً غَفَرَ اللَّهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ، وشفَّعه اللَّهُ فِي أَهْلِ بَيْتِهِ، وَكُتِبَ فِي السَّمَاءِ: أَسِيرَ اللَّهِ فِي أَرْضِهِ”

Artinya : 'Muhammad ibnu Amr ibnu Usman telah meriwayatkan dan Usman Radhiyallahu 'Anhu, dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam telah bersabda : “Seorang hamba yang muslim apabila usianya mencapai empat puluh tahun, Allah meringankan hisabnya; dan apabila usianya mencapai enam puluh tahun, Allah memberinya rezeki Inabah (kembali ke jalan-Nya). Dan apabila usianya mencapai tujuh puluh tahun, penduduk langit menyukainya. Dan apabila usianya mencapai delapan puluh tahun, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menetapkan kebaikan-kebaikannya dan menghapuskan keburukan-keburukannya. Dan apabila usianya mencapai sembilan puluh tahun, Allah mengampuni semua dosanya yang terdahulu dan yang akan datang, dan mengizinkannya untuk memberi syafaat buat ahli baitnya dan dicatatkan (baginya) di langit, bahwa dia adalah tawanan Allah di bumi-Nya.”

Hadist ini telah diriwayatkan pula melalui jalur lain, yaitu di dalam kitab Musnad Imam Ahmad. (Tafsir Ibnu Katsir)

Di usia tersebut seseorang mencapai Kematangan Emosional Spritual dan Intelektualnya. Disinilah kedewasaan seseorang seharusnya terlihat pada usia 40 tahun yaitu kemampuan untuk bersyukur, beramal shaleh, menatap masa depan, bertaubat dan berserah diri. 

Kedewasaan Emosional diwujudkan dengan kemampuan mengurai dan memecahkan masalah yang dihadapi dan merencanakan tahapan-tahapan untuk menentukan rencana masa depan dirinya keluarga dan anak keturunannya. 

Kedewasaan Spritual diwujudkan untuk menggapai ridho Allah dengan amal Sholeh. Bermuhasabah dengan bertaubat dan berserah diri pada Allah.

Sedangkan Kedewasaan Intelektual diwujudkan dengan kemampuan melihat masa kini dengan amal Sholeh, menatap masa depan untuk dirinya dan keturunannya, menengok masa lalu dengan bersyukur segala nikmat yang di berikan oleh Allah dan ke dua orang tuanya, bersyukur terhadap capaian yang diraih karena nikmat Allah semata dan karena usaha kedua orang tua.

Semoga Kita mampu mempergunakan sisa umur Kita untuk ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala... Aamiin

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar