Menu

Senin, 19 Agustus 2024

MAKNA KEMERDEKAAN

HAKIKAT DAN MAKNA KEMERDEKAAN DALAM AL-QUR'AN
(Sebuah Refleksi)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Selasa 15 Shafar 1446 H /20 Agustus 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Saudaraku Yang Dimulyakan Allah...!

Kemerdekaan adalah anugerah terindah yang sangat berharga, tidak hanya dalam konteks bernegara, tetapi juga dalam kehidupan spiritual dan sosial seorang muslim. Dalam Islam, kemerdekaan memiliki makna yang mendalam, mencakup aspek-aspek yang lebih luas dari sekadar terbebas dari penjajahan fisik. Kemerdekaan dalam pandangan Islam meliputi kebebasan jiwa, pemikiran, dan kebebasan dari penghambaan kepada selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Definisi kemerdekaan dalam bahasa Arab yaitu Al-Istiqlal sehingga Hari Kemerdekaan disebut Ied Al-Istiqlal.

Sedangkan menurut KBBI, kemerdekaan sendiri bermakna keadaan berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak terjajah lagi, dan sebagainya) atau kebebasan. Padanan kata bebas ini dalam bahasa Arab disebut juga Al-Hurr, dengan bentuk verbalnya kebebasan adalah Al-Hurriyah.

Ibnu ‘Asyur dalam karyanya “Maqasid Al-Syari’ah Al-Islamiyah”, memaknai Al-Hurriyah dengan dua makna yaitu :

Pertama, kemerdekaan bermakna lawan kata dari perbudakan.

Kedua, makna metaforis dari makna pertama, yaitu kemampuan seseorang untuk mengatur dirinya sendiri dan urusannya sesuka hatinya tanpa ada tekanan.

Menurut Ibn Asyur, ada beberapa aspek kemerdekaan dan kebebasan yang dikehendaki syariat Islam. Di antaranya, kebebasan untuk berkeyakinan (Hurriyyah Al-I’tiqad), kebebasan berpendapat dan bersuara (Hurriyyah Al-Aqwal), termasuk di dalamnya kebebasan untuk belajar, mengajar, dan berkarya (Hurriyyah Al-‘Ilmi Wa Al-Ta’lim Wa Al-Ta’lif), lalu kebebasan bekerja dan berwirausaha (Hurriyyah Al-A’mal).

Dalam Al-Qur'an tidak secara tersurat menyebutkan kata kemerdekaan, namun secara tersirat setidaknya ada beberapa ayat yang berbicara tentang kemerdekaan.

Pertama, makna kemerdekaan pada kisah perjalanan Spritual Nabi Ibrahim 'Alaihis Sallam dalam mencari Tuhan tercantum dalam QS. Al-An’am ayat 76 - 79.

Perjalanan spiritual tersebut merupakan upaya Nabi Ibrahim 'Alaihis Sallam untuk membebaskan hidupnya dari keyakinan yang diyakininya keliru, yaitu keyakinan nenek moyangnya menyembah berhala.

Kedua, makna kemerdekaan pada kisah Nabi Musa 'Alaihis Sallam ketika membebaskan bangsanya dari penindasan Fir’aun tercantum dalam QS. Al-Baqarah ayat 49, Al-A’raf ayat 127, dan Surat Ibrahim ayat 6. Fir’aun dikenal sebagai raja yang kejam, ditakuti, dan zalim terhadap Bani Israil. Kemudian Nabi Musa 'Alaihis Sallam diutus Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menghentikan kekejaman Fir’aun dan membebaskan bangsanya dari penindasan sehingga dapat meraih kemerdekaan.

Ketiga, makna kemerdekaan dari kisah keberhasilan Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam dalam mengemban misi kenabian di muka bumi tercantum dalam QS. Al-Maidah ayat 3. Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam diutus Allah Subhanahu Wa Ta'ala di tengah-tengah masyarakat Arab Jahiliyyah yang mengalami Tiga Penjajahan sekaligus yaitu Disorientasi Hidup (QS Luqman : 13), Penindasan Ekonomi (QS Al-Humazah : 1-4), dan Kedzaliman Sosial (QS Al-Hujurat : 13).

Pada saat haji Wada, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam juga menyampaikan pesan kemerdekaan dalam khutbahnya, yang berbunyi :

أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ إِلَى أَنْ تَلْقَوْا رَبَّكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هذَا فِيْ شَهْرِكُمْ هذَا فِيْ بِلَدِكُمْ هذَا …

Artinya : “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya darah dan hartamu haram bagimu satu dengan yang lain kecuali dengan jalan yang sah, sampai kamu sekalian berjumpa dengan Allah, sebagaimana keharaman atasmu pada harimu ini, pada bulan mu ini, dan di negerimu ini…” (HR Bukhari)

Pesan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam menjadi landasan penguat atas penjabaran Ibnu ‘Asyur terkait kemerdekaan bahwa merdeka adalah bebas dari tekanan pihak lain, sehingga terjamin keamanan dan ketenteraman bagi diri maupun harta.

Islam menekankan bahwa hakikat kemerdekaan sejati adalah ketika seseorang mampu memerdekakan dirinya dari segala bentuk perbudakan selain kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dalam hal ini, kemerdekaan bukan hanya soal lepas dari belenggu fisik, tetapi juga terbebas dari keterikatan pada hawa nafsu, materi, serta tekanan sosial yang dapat menjauhkan manusia dari Tuhannya.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Al-Qur'an :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ,

Artinya : "Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat : 56).

Ayat ini menegaskan bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan kemerdekaan hakiki adalah ketika seseorang dapat menjalankan ibadah tersebut dengan ikhlas dan tulus.

Kemerdekaan dalam Islam adalah kebebasan yang terarah, dimana seorang muslim memahami batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Selain itu, kemerdekaan dalam Islam juga mencakup kebebasan berfikir dan berpendapat, namun tetap dalam koridor yang sesuai dengan ajaran Islam. Islam tidak membelenggu umatnya dari proses berpikir kritis dan pengembangan ilmu pengetahuan. Justru, Islam mendorong setiap individu untuk terus belajar dan memperdalam ilmunya, sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam : "Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim."

Demikian pembahasan seputar kemerdekaan dalam Islam. Semoga tulisan ini bisa menumbuhkan semangat untuk menumbuhkan semangat kemerdekaan seperti yang telah dijelaskan dalam tulisan ini.

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar