HADIS: NIKMAT KEAMANAN, KESEHATAN, DAN MAKANAN YANG CUKUP
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku....!
Hari ini Kamis 23 Rajab 1446 H / 23 Januari 2025
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Saudaraku...!
Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.
Saudaraku...!
Imam Tirmidzi meriwayatkan dalam kitab Sunan-nya dari Ubaidullah bin Mihshan al-Khatmi bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا
فِي سِرْبِهِ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ
لَهُ الدُّنْيَا
“Barangsiapa di antara kalian yang pada pagi harinya merasa aman di tempat tinggalnya, sehat tubuhnya, dan memiliki makanan yang cukup untuk hari itu, maka seolah-olah dunia dan segala isinya telah diberikan kepadanya.” (HR. Tirmizi)
Penjelasan Kalimat
“أصبح”: Maksudnya adalah “pada
pagi hari itu,” mengisyaratkan bahwa seorang mukmin tidak perlu risau atau
cemas memikirkan masa depan. Hal ini karena segala urusan ada di tangan Allah,
yang mengatur segalanya, dan seorang mukmin harus berbaik sangka (husnuzan)
kepada Rabb-nya, serta optimis terhadap kebaikan.
“آمنًا في سربه”: Ada yang
menafsirkan sebagai, “aman bersama keluarga dan anak-anaknya.” Ada pula yang
menafsirkannya sebagai, “aman di tempat tinggal dan jalan yang dilaluinya.”
Atau juga, “aman di rumahnya”; tanpa ada ancaman pembunuhan, pencurian, atau
pelanggaran kehormatan.
Kandungan HadisKeamanan sebagai
nikmat
Keamanan adalah salah satu nikmat
terbesar dari Allah kepada hamba-hamba-Nya setelah nikmat iman dan Islam.
Nikmat ini tidak dirasakan kecuali oleh orang-orang yang merasa tidak aman,
seperti mereka yang hidup di negeri-negeri yang sistem dan keamanannya
terganggu, atau mereka yang mengalami perang dahsyat yang menghancurkan tanaman
dan keturunan. Mereka tidur dengan suara pesawat tempur dan dentuman meriam,
serta hidup dengan tangan mereka di dada, menunggu kematian setiap saat.Allah
Ta’ala berfirman,
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ
يَلْبِسُوٓا۟ إِيمَـٰنَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لَـٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ
“Orang-orang yang beriman dan
tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman, mereka itulah yang
mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(QS. Al-An’am: 82)
Janji Allah kepada orang beriman
Allah telah menjanjikan kepada
orang-orang beriman keamanan jika mereka merealisasikan tauhid, mengikhlaskan
iman, dan beramal saleh. Allah Ta’ala berfirman,
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ
ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ
كَمَا ٱسْتَخْلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ ٱلَّذِى
ٱرْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِى
لَا يُشْرِكُونَ بِى شَيْـًٔا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ
ٱلْفَـٰسِقُونَ
Allah Ta’ala juga berfirman,
أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ
ٱللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ * ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَكَانُوا۟
يَتَّقُونَ * لَهُمُ ٱلْبُشْرَىٰ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَفِى ٱلْـَٔاخِرَةِ ۚ
لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَـٰتِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ
“Ketahuilah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati, (yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira dalam kehidupan dunia dan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi janji-janji Allah. Itulah kemenangan yang besar.” (QS. Yunus: 62–64)
Makna “معافى في بدنه”
Yaitu sehat dan bebas dari
penyakit serta gangguan tubuh. Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dalam
Musnad-nya dari Anas bin Malik, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah
berdoa,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ
بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ، وَمِنْ سَيِّئِ الْأَسْقَامِ
“Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari penyakit kusta, gila, lepra, dan penyakit-penyakit yang buruk.”
(HR. Abu Dawud)
Doa meminta kesehatan yang
diajarkan Nabi
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa memohon kepada Rabb-nya setiap pagi dan petang agar diberikan kesehatan (al-‘afiyah) dalam urusan agama, dunia, jiwa, keluarga, dan harta. Imam Abu Dawud rahimahullah meriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي…
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu
maaf (ampunan) dan kesehatan dalam urusan agamaku, duniaku, keluargaku, dan
hartaku.” (HR. Abu Dawud)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
senantiasa memohon kepada Rabb-nya setiap pagi dan petang agar diberikan
kesehatan (al-‘afiyah) dalam urusan agama, dunia, jiwa, keluarga, dan harta.
Beliau juga memerintahkan para sahabatnya untuk melakukan hal yang sama.
Imam Abu Dawud rahimahullah
meriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam tidak pernah meninggalkan doa-doa berikut ini ketika memasuki waktu
pagi dan petang, ‘Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kesehatan di dunia dan
akhirat. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu maaf (ampunan) dan kesehatan dalam
urusan agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku.’” (HR. Abu Dawud)
Imam Tirmidzi rahimahullah
meriwayatkan dalam kitab Sunan-nya dari Mu’adz bin Rifa’ah, dari ayahnya, ia
berkata, Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu berdiri di atas mimbar, lalu
menangis, kemudian berkata,
قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْأَوَّلِ عَلَى الْمِنْبَرِ، ثُمَّ بَكَى، وَقَالَ:
سَلُوا اللَّهَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، فَإِنَّهُ لَمْ يُعْطَ أَحَدٌ بَعْدَ الْيَقِينِ
شَيْئًا خَيْرًا مِنَ الْعَافِيَةِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri di atas mimbar tahun lalu, lalu beliau menangis dan bersabda, ‘Mohonlah kepada Allah ampunan dan kesehatan, karena tidak ada seorang pun yang diberi sesuatu setelah keyakinan (iman) yang lebih baik dari kesehatan.’” (HR. Tirmidzi)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
juga mengabarkan bahwa banyak manusia yang lalai dan rugi terhadap nikmat ini.
Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya dari Abdullah bin
Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا
كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Ada dua nikmat yang banyak
manusia tertipu di dalamnya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
membimbing umatnya untuk memanfaatkan kesehatan sebelum datangnya penyakit.
Imam Hakim rahimahullah meriwayatkan dalam kitab Al-Mustadrak dari Ibnu Abbas
radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ
خَمْسٍ… وَذَكَرَ مِنْهَا: صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ
“Manfaatkan lima perkara sebelum
datang lima perkara… di antaranya: kesehatanmu sebelum sakitmu.” (HR.
Hakim)Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, sebagaimana tercatat dalam Shahih
Bukhari, berkata,
إِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ
الْمَسَاءَ، وَإِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ
لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
“Jika engkau berada di pagi hari, jangan menunggu sore hari. Jika engkau berada di sore hari, jangan menunggu pagi hari. Manfaatkanlah kesehatanmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR. Bukhari)
Siapa saja yang mengunjungi rumah
sakit kaum muslimin dan melihat apa yang menimpa saudara-saudaranya berupa
penyakit-penyakit berbahaya yang sebagian di antaranya tidak mampu diobati oleh
ilmu kedokteran modern, hendaknya ia memuji Allah Ta’ala pagi dan petang atas
nikmat kesehatan. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan Dia telah memberikan
kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Jika kamu menghitung nikmat
Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu
sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim: 34)
Nikmat makanan
Kata-kata “عنده قوت يومه” berarti
“ia memiliki makanan yang cukup untuk pagi dan sore harinya.” Makanan adalah
salah satu nikmat besar dari Allah. Allah Ta’ala berfirman,
فَلْيَعْبُدُوا۟ رَبَّ هَـٰذَا
ٱلْبَيْتِ * ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍۢ وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍۢ
“Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (Pemilik) rumah ini (Kakbah), yang telah memberi mereka makan untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa takut.” (QS. Quraisy: 3-4)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
berlindung kepada Allah dari kelaparan. Imam Abu Dawud rahimahullah
meriwayatkan dalam kitab Sunan-nya dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ
بِكَ مِنَ الْجُوعِ، فَإِنَّهُ بِئْسَ الضَّجِيعُ
“Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari kelaparan, karena kelaparan adalah seburuk-buruk pendam
Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat
-----------------NB----------------
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit & kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar