PRIVILEGE YANG DIMILIKI OLEH UMAT NABI MUHAMMAD SAW
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku....!
Hari ini Selasa 29 Dzulqaidah 1446 H /27 Mei 2025
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Saudaraku...!
Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.
Hadirin yang dirahmati Allah....
Setiap Nabi dan Rasul ketika diutus pasti mempunyai umat sendiri, tak terkecuali Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam Sang Rasul terakhir. Beliau diutus di jazirah Arab yang pada waktu itu terkenal dengan sebutan Arab jahiliyah. Ajaran/syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad tidak hanya berlaku atau khusus kepada masyarakat Arab saja melainkan kepada seluruh umat manusia yang hidup setelah wafatnya Nabi sampai hari kiamat. Oleh karena itu, kita sebagai muslim yang hidup di zaman sekarang juga termasuk golongan umat Nabi Muhammad.
Umat
Nabi Muhammad merupakan umat yang terbaik daripada umat-umat terdahulu, hal ini
dikarenakan pribadi Rasulullahlah yang menjadikan kita sebagai umatnya menjadi
umat terbaik. Nabi Muhammad sangat dicintai oleh Allah SWT, sampai-sampai
beliau punya gelar habibullah (kekasih Allah). Dalam sebuah
hadis yang diriwayatkan Imam Muslim disebutkan bahwa Rasulullah bersabda:
إِنِّي
أَبْرَأُ إِلَى اللهِ أَنْ يَكُونَ لِي مِنْكُمْ خَلِيلٌ، فَإِنَّ اللهِ تَعَالَى قَدِ
اتَّخَذَنِي خَلِيلًا، كَمَا اتَّخَذَ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا
Sesungguhnya
aku berlepas diri kepada Allah dari menjadikan salah seorang di antara kalian
sebagai sahabat dekat, karena sesungguhnya Allah Ta’ala telah menjadikanku
sebagai sahabat dekat, sebagaimana Ia menjadikan Ibrahim sebagai sahabat dekat.
(HR Imam Muslim No. 532)
Dalam
al-Quran surat Ali Imran ayat 110, Allah SWT juga berfirman kalau umat Nabi
Muhammad adalah umat yang tebaik.
كُنْتُمْ
خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا
لَّهُمْۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ
Kamu
(umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu
menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada
Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di
antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.
(QS Ali Imran: 110.)
Imam
Nawawi al-Jawi dalam kitab tafsirnya Marah Labid mengutip
perkataan Imam Qatadah bahwasannya kata khaira ummah maksudnya
adalah umat terbaik yakni umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam:
وقال قتادة:
هم أمة محمد صلّى الله عليه وسلّم لم يؤمر نبي قبله بالقتال فهم يقاتلون الكفار فيدخلونهم
في الإسلام فهم خير أمة للناس
Dan
kata Qatadah: Mereka adalah umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Tidak ada nabi sebelum beliau yang diperintahkan untuk berperang. Mereka
berperang melawan orang-orang kafir untuk memasukkan mereka ke dalam Islam.
Mereka adalah sebaik-baik umat bagi manusia. (HR Imam Muslim No. 1413)
Dalam
sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Muslim Nabi Muhammad pernah bersabda
tentang salah satu privilege (hak istimewa) yang dimiliki umat
ini.
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْنُ
الْآخِرُونَ الْأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَنَحْنُ أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ
بَيْدَ أَنَّهُمْ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِنَا وَأُوتِينَاهُ مِنْ بَعْدِهِمْ
فَاخْتَلَفُوا فَهَدَانَا اللَّهُ لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنْ الْحَقِّ فَهَذَا يَوْمُهُمْ
الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ هَدَانَا اللَّهُ لَهُ قَالَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فَالْيَوْمَ
لَنَا وَغَدًا لِلْيَهُودِ وَبَعْدَ غَدٍ لِلنَّصَارَى
Dari
Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Kita (umat Muhammad)
adalah yang terakhir (datang ke dunia), tetapi yang terdahulu (diadili) pada
hari kiamat. Kita adalah yang paling dahulu masuk surga, padahal mereka diberi
kitab lebih dahulu dari kita, sedangkan kita sesudah mereka. Lalu mereka
berselisih, kemudian Allah memberikan petunjuk kepada kita, yakni kebenaran
dari apa yang mereka perselisihkan. Inilah hari yang mereka perselisihkan,
sedangkan Allah telah menunjukkannya kepada kita.” Beliau bersabda lagi, “Maka
hari ini (Jumat) adalah untuk kita. Esok (hari Sabtu) untuk kaum Yahudi, dan
lusa (Ahad) untuk kaum Nasrani.” (Al-Nawawi, Sharh Al-Nawawi ‘ala Muslim,
6/143)
Hadis
di atas secara eksplisit menunjukkan keutamaan umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam. Menurut Imam Nawawi hadis di atas juga menunjukkan tentang
keutamaan hari Jum’at yang terkhusus dimiliki umat ini. (Al-Nawawi, Sharh
Al-Nawawi ‘ala Muslim, 6/143)
Dalam
kitab Tanbih al-Ghafilin karya Abu Lais al-Samarkandi ada
sebuah cerita menarik di dalamnya tentang keutamaan umat Nabi Muhammad. Dalam
kitab itu ada sebuah bab yang berjudul Fadl Ummah Muhammad shalallahu
alaihi wasallam (keutamaan umat Nabi Muhammad). Ada cerita menarik
pada bab itu tentang Nabi Musa yang meminta kepada Allah agar umat Nabi
Muhammad dengan segala privilege-nya dijadikan umat Nabi Musa,
salah satu dialognya sebagai berikut:
قَالَ
(موسى): يَا رَبُّ أَجِدُ فِي الْأَلْوَاحِ أُمَّةً كَفَّارَةُ خَطَايَاهُمُ الصَّلَوَاتُ
الْخَمْسُ فَاجْعَلْهُمْ أُمَّتِي. قَالَ: هُمْ أُمَّةُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ.
Nabi
Musa berkata: Ya Rabb, aku menemukan di dalam Lauh, suatu umat yang penghapus
dosa-dosa mereka adalah shalat lima waktu. Jadikanlah mereka umatku.”
Allah berfirman: “Mereka adalah umat Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam. (Abu Laits As-Samarqandi, Tanbih Al-Ghafilin bi Ahadith Sayyid
Al-Anbiya wal-Mursalin li As-Samarqandi, 507.)
Ini
juga merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki umat Nabi Muhammad yaitu
shalat sebagai penghapus dosa. Dari beberapa dalil yang dilampirkan di atas,
penulis menyimpulkan bahwa umat Nabi Muhammad memang sangatlah istimewa.
Seharusnya kita menggunakan segala keistimewaan yang diberi oleh Allah
sebagai wasilah kita untuk beribadah mendekatkan diri
kepadaNya, bukan menjadikan keistimewaan tersebut sebagai dalil untuk berbuat
sebaliknya.
Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat
-----------------NB----------------
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit & kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Sumber : https://tebuireng.online/
Edit: Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar