Menu

Sabtu, 15 Januari 2022

MENCEGAH PERMUSUHAN


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku...!

Hari ini,  Ahad 14 Jumadil Akhir 1443 H / 16 Januari 2022

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Pada suatu hari Akhnas bin Syarik datang menemui Rasulullah SAW. Di hadapan Nabi, Akhnas menyatakan Iman dan menerima Islam. Tapi, di tengah jalan, usai bertemu Nabi itu, Akhnas justru membikin kekacauan, merusak tanaman, ternak, dan aset-aset umat Islam. Lalu, diturunkan ayat ini : ''Di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah Penantang (Musuh) yang paling keras.'' (QS. Al-Baqarah : 204).

Permusuhan seperti yang dilakukan Akhnas merupakan kejahatan besar. Menurut Imam Ghazali, permusuhan itu adalah biang dan pangkal dari segala kejahatan. Permusuhan bukan keburukan atau kejahatan biasa, melainkan kejahatan besar yang menimbulkan kutukan. Kata Nabi, ''Orang yang paling dimurkai oleh Allah adalah orang yang selalu menabuh genderang permusuhan.'' (HR Bukhari).

Kejahatan akibat permusuhan itu pada umumnya dilakukan dalam tiga bentuk. 

Pertama, Fitnah dan Kebohongan (Al-Takdzib). Orang yang terlibat permusuhan cenderung menebarkan fitnah dan meniupkan terompet kebohongan kepada musuhnya. Karena dipandang sebagai musuh, para Nabi dan Rasul Allah selalu difitnah dan didustakan. Bahkan, tidak seorang pun Nabi, kecuali kaumnya berkata, Alloh SWT Berfirman (QS. Saba' : 34).

وَمَآ اَرْسَلْنَا فِيْ قَرْيَةٍ مِّنْ نَّذِيْرٍ ِالَّا قَالَ مُتْرَفُوْهَآ ۙاِنَّا بِمَآ اُرْسِلْتُمْ بِهٖ كٰفِرُوْنَ

34. Dan setiap Kami mengutus seorang pemberi peringatan kepada suatu negeri, orang-orang yang hidup mewah (di negeri itu) berkata, “Kami benar-benar mengingkari apa yang kamu sampaikan sebagai utusan.” (QS. Saba' : 34).

Kedua, Penyiksaan Fisik (Al-Adza). Penyiksaan semacam ini acap kali dilakukan para penguasa yang zalim terhadap lawan-lawan politiknya. Karena dipandang sebagai musuh, mereka lantas ditangkap, diculik, dan disiksa. Dalam sejarah Islam, orang-orang yang beriman kepada Nabi juga disiksa dan dianiaya, seperti siksaan tanpa perikemanusiaan yang menimpa sahabat Bilal al-Habsyi dan keluarga 'Ammar ibn Yasir.

Ketiga, pembunuhan (Al-Qatl). Permusuhan tak jarang berujung pada pembunuhan dan pertumpahan darah. Pada zaman dahulu, para nabi banyak yang dibunuh, bahkan ada di antara mereka yang digergaji. Ashab al-Kahfi diuber-uber untuk dibunuh. Sementara Ashab al Ukhdud dibakar hidup-hidup. Kafir Quraisy telah pula sepakat untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. Tapi, Allah SWT berkenan melindunginya, sehingga beliau selamat dari setiap usaha pembunuhan.

Semua kejahatan ini dilakukan karena rasa permusuhan. Permusuhan, dengan demikian, harus dicegah dan diakhiri. Caranya, kita harus membangun dan memperkuat rasa persaudaraan kita. Basis persaudaraan sesungguhnya adalah persamaan. Makin kuat persamaan, makin kuat pula rasa persaudaraan. Maka, dalam rangka membangun persaudaraan itu, kita harus mengedepankan segi-segi persamaan, dan bukan menonjolkan segi-segi perbedaan.

Di samping itu, kita harus membangun prasangka baik (Husn al-dzan) dan menghilangkan prasangka buruk (Su'u al-dzan). Dengan begitu, sikap saling curiga yang selama ini menjadi bibit permusuhan dapat ditangkal dan dieliminasi. Lalu, yang terakhir, kita harus siap menghadapi segala kenyataan, suka maupun duka, menang maupun kalah, dengan lapang dada, tanpa rasa permusuhan dan pertumpahan darah.

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan

Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar