Menu

Minggu, 16 Januari 2022

MENGHARGAI ORANG LAIN


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku...!

Hari ini,  Senin 15 Jumadil Akhir 1443 H / 17 Januari 2022.

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Esensi ajaran Islam adalah Keselamatan dan Membuat Orang Menjadi Selamat. Karena itu, umat Islam harus menghindarkan diri dari perbuatan yang membuat orang lain terganggu, baik dari lisan maupun tangannya. ''Seorang Muslim adalah orang yang bisa membawa selamat bagi orang lain dari perkataan dan perbuatannya,'' demikian Rasulullah SAW menjelaskan. Islam juga menganjurkan seseorang untuk menghormati dan memuliakan orang lain, seperti perintah menyebarkan salam, memuliakan tamu, serta menghormati tetangga. 

Demikiam juga halnya dengan  perintah mencintai sesama Muslim sebagaimana mencintai diri sendiri. Bahkan, kepada mereka yang beragama lain pun Islam memerintahkan orang beriman agar menghormati dan menjalin kehidupan yang damai dan rukun. Sikap menghargai orang lain meliputi aspek kehidupan, seperti bersikap baik kepada Saudaranya dan memiliki sifat-sifat yang baik serta bermurah hati kepadanya. Seperti ungkapan yang digambarkan oleh Allah, bahwa orang-orang beriman bersikap kasih  sayang kepada sesama mukmin dan bersikap tegas kepada orang-orang kafir (QS. Al Fath : 29). 

مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِ ۗذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ ۖوَمَثَلُهُمْ فِى الْاِنْجِيْلِۚ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْـَٔهٗ فَاٰزَرَهٗ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوٰى عَلٰى سُوْقِهٖ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيْظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗوَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا ࣖ

Artinya : "Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar.(QS. Al Fath : 29)

Sikap tegas kepada kaum non-Muslim yang dimaksud adalah tegas dalam prinsip akidah dan ibadah. Tidak ada kompromi dan pencampuradukan dalam akidah dan ibadah. Tetapi, tetap menjalin hubungan yang baik selama mereka juga berbuat baik dan bersedia hidup damai dengan umat Islam. Termasuk dalam sikap hormat dan menghargai orang lain adalah menggunakan tutur kata yang baik dan sopan dalam berkomunikasi. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari disebutkan Nabi SAW tidak pernah menggunakan bahasa yang jorok atau mengucapkan caci-makian dan hinaan. Jika beliau ingin memperingatkan seseorang, beliau mengatakan, ''Apa yang terjadi pada dirinya, mungkin keningnya tertutupi debu.'' Menghargai orang lain juga dapat berupa menghormati pendapat orang lain yang berbeda, bahkan bertentangan. 

Tetapi, tetap mengajak berpikir kritis mencari kebenaran. Namun, apabila akhirnya tidak bisa dipertemukan, karena masing-masing memiliki argumen dan acuan berpikir yang kuat, maka harus ditumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai pandangan orang lain. Bukankah perbedaan pendapat yang diikuti sikap saling memahami dan menghormati justru akan menjadi rahmat bagi masing-masing? Karena, dengan perbedaan tersebut akan tumbuh dinamika berpikir. Untuk menumbuhkan sikap saling menghargai dan menghormati orang lain, harus diawali dari perbaikan kepribadian seseorang. Dimulai dengan menyadari diri yang penuh keterbatasan dan kekurangan. 

Selanjutnya diikuti dengan menghilangkan sikap yang menganggap benar sendiri, atau bahwa pendapatnya atau pendapat kelompoknya yang paling benar dan orang lain salah. Apabila sikap-sikap kepribadian tersebut telah tertanam kuat dalam jiwa seorang Muslim, maka sikap saling menghargai antara yang satu dan lainnya akan mudah diwujudkan. Sehingga, esensi ajaran Islam yang bermakna selamat, keselamatan, dan membuat orang lain selamat menjadi kenyataan. Namun, apabila pembinaan kepribadian tersebut tidak dapat terwujud, maka perbedaan pendapat justru akan membuahkan konflik dan perpecahan, bahkan bencana bagi umat.

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan

Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar