Menu

Minggu, 21 Juli 2024

NIKMAT YANG TERLUPAKAN

2 (DUA) NIKMAT ALLAH YANG SERING TERLUPAKAN OLEH MANUSIA

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Senin 15 Muharam 1446 H /22 Juli 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku....!

Manusia hidup di dunia ini dipenuhi dengan sejumlah nikmat yang Allah berikan kepada kita. Namun, tidak sedikit di antara kita yang sering melupakan atas nikmat yang telah Allah berikan tersebut, diantaranya ada 2 (dua) nikmat yang sering terlupakan oleh kita.

Dua nikmat tersebut disebutkan oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam membuat manusia terlena hingga melupakannya. Kedua nikmat tersebut adalah Nikmat Sehat dan Nikmat Waktu Luang.

Keterangan itu disandarkan dari salah satu Shahih Bukhari yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Artinya : Dua nikmat yang kebanyakan manusia lalai (tertipu) karenanya adalah Nikmat Sehat dan Nikmat Waktu Luang. (HR Bukhari)

Ibnu Baththal dalam Fath Al Bari bi Syarh pernah berpendapat mengenai hadits tersebut. Menurutnya, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam hendak menunjukkan bahwa seorang muslim sudah sepatutnya memanjatkan rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas Nikmat Sehat dan Nikmat Waktu Luang yang diberikan.

"Mensyukurinya yaitu dengan mengerjakan perintah-perintah-nya dan menjauhkan larangan-larangan-Nya," demikian keterangannya yang diterjemahkan H. Brilly El Rasheed dalam buku Al Anfal : Syarah Ijmal 300 Hadits.

Sementara, orang-orang yang tidak berbuat demikian itulah yang disebut sebagai orang yang lalai atau tertipu. Ibnu Baththal menjelaskan, redaksi kebanyakan manusia tertipu tersebut merujuk pada masih sedikit jumlah manusia yang menyadari akan kedua nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala tersebut.

Ibnul Jauzi dalam kitab yang sama juga menambahkan, orang-orang yang disebut lalai atau tertipu pada hadits tersebut adalah mereka yang mendapat nikmat sehat maupun waktu luang tetapi tidak memanfaatkannya untuk menambah ketaatan.

"Tapi siapa yang menggunakannya dalam maksiat kepada Allah maka ia adalah orang yang tertipu. Karena setelah waktu luang akan datang kesibukan dan setelah sehat akan datang sakit," bunyi keterangan Ibnul Jauzi.

Keadaan dalam hadits di atas, dijelaskan oleh At Thibi, diumpamakan oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam seperti seorang pedagang yang memiliki modal dan ia berharap keuntungan dengan modal yang tetap terjaga. Hal itu dapat diraih dengan memilih orang yang bermu'amalah dan selalu jujur agar tidak tertipu.

At Thibi memaparkan, kesehatan dan waktu luang adalah modal dan sepatutnya seseorang bermu'amalah dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Selian itu, tentunya juga diperlukan iman dan daya juang untuk melawan hawa nafsu dan musuh agama agar mendapat keberuntungan di dunia dan akhirat.

Nikmat Tak Terhingga dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Ayat-ayat Al-Qur'an menunjukkan tentang jumlah nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang tak terhingga. Salah satunya dalam surah An Nahl ayat 18 :

وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya : "Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. An Nahl : 18)

Di samping itu, ada surah Ar Rahman ayat 13 yang bahkan lafaznya diulang hingga 31 Kali dalam satu surahnya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Artinya : "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"

Menurut Tafsir Al Quran Kementerian Agama (Kemenag), Allah Subhanahu Wa Ta'ala tengah menantang manusia dan para jin tentang nikmat-nikmat yang diberikan kepada mereka. Makna pendustaan tersebut merujuk pada bentuk kekafiran terhadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan mempersekutukan-Nya.

Sementara itu, Ibnu Katsir dalam tafsirnya lebih merujuk pada konteks nikmat dari Allah  Subhanahu Wa Ta'ala yang diabaikan manusia. Padahal, nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak pernah absen dari kehidupan manusia mulai dari yang kecil hingga besar.

Memanfaatkan waktu luang serta nikmat sehat dengan lebih bijak dengan mengharapkan keridhoan Allah adalah lebih utama. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang lalai atas kenikmatan tersebut dan senantiasa bisa memperbaiki diri.

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

---------------NB--------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar