Menu

Rabu, 14 Agustus 2024

IHDINAS SHIROTOL MUSTAQIM

MEMAHAMI "IHDINAS SHIROTOL MUSTAQIM"
(Petunjuk Jalan yang Lurus) 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Kamis 10 Shafar 1446 H /15 Agustus 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Saudaraku...!

Ihdinas Shirotol Mustaqim merupakan ayat Keenam dari surat Al-Fatihah. Surat yang terdiri dari 7 ayat ini dikenal sebagai “Pembuka" karena menjadi surat pertama dalam Al-Qur'an. Ini adalah bagian awal yang membuka jalan bagi pemahaman umat Islam terhadap isi Al-Qur'an.

Surat yang termasuk dalam golongan surat Makkiyah ini  juga menjadi gerbang untuk memahami ilmu-ilmu yang terkandung dalam Al-Qur'an. Artinya, surat ini memiliki makna mendalam dan menjadi kunci untuk pemahaman lebih lanjut terhadap pesan-pesan Al-Qur'an.

Surat Al-Fatihah adalah bacaan wajib dalam setiap salat (shalat) bagi umat Islam, baik dalam salat fardhu (wajib) maupun sunnah (sunnah mu'akkadah). Setiap muslim harus membacanya dalam setiap rakaat shalat. Setidaknya surat ini selalu dibaca sebanyak 17 kali dalam shalat, artinya setidaknya 17 kali sehari seorang muslim memohon petunjuk dan hidayah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Seorang muslim yang melaksanakan shalat dianggap tidak sah jika tidak membaca surat Al Fatihah ini.

Sebagai bagian dari rangkaian surat yang sering dibaca, Ihdinas Shirotol Mustaqim menjadi hal yang sudah semestinya dipahami.

Surat Al-Fatihah juga disebut sebagai "Ummu Al Kitab" dan "Ummu Al-Qur'an," yang berarti surat menjadi induk dari seluruh isi Al-Qur'an. Berikut ulasan tentang Ihdinas Shirotol Mustaqim yang dirangkum dari berbagai sumber.

"Surat Al-Fatihah Ayat Keenam dan Artinya"

ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ

Artinya : "Tunjukanlah kami jalan yang lurus,"

"Makna Ihdinas Shirotol Mustaqim"

Kalimat Ihdinas Shirotol Mustaqim dalam Surat Al-Fatihah adalah permohonan kepada Allah untuk memberi petunjuk kepada umat manusia ke jalan yang lurus. Permohonan ini mencakup hidayah atau petunjuk untuk memeluk agama Islam. Ini berarti bahwa memohon agar Allah memberi petunjuk untuk mengikuti ajaran Islam dan meninggalkan agama-agama selain Islam. Ini adalah langkah pertama menuju kebenaran agama Allah.

Shirat Al-Mustaqim adalah jalan yang lurus, yang tidak ada penyimpangan di dalamnya. Ini adalah jalan yang benar dan jelas, dan permohonan ini mengacu pada petunjuk untuk mengikuti jalan yang benar dalam hidup kita. Beberapa ulama, seperti Ibnu Mas'ud, Ibnu 'Abbas, Al Hasan, dan Abul 'Aliyah, memahami bahwa Shirat Al-Mustaqim merujuk pada agama Islam itu sendiri. Artinya, umat Muslim memohon kepada Allah agar diberi petunjuk untuk hidup dalam agama Islam dengan benar.

"Shirat Al-Mustaqim" adalah jalan yang mengarah kepada Allah dan surga-Nya. Permohonan ini mengacu pada petunjuk untuk mengenali kebenaran dan mengamalkannya sehingga dapat mencapai surga Allah. Juga dijelaskan bahwa "Shirat" (jalan) dalam konteks ini mencakup Islam, Al-Qur'an, dan ajaran Rasul Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam. Permohonan ini adalah permohonan petunjuk untuk memahami, mengikuti, dan menerapkan ajaran ini dalam hidup.

"Orang-orang yang Menempuh Shirat Al-Mustaqim"

Dalam Surat An-Nisa’ ayat 69 dijelaskan :

وَمَن يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَأُوْلَئِكَ مَعَ الذين أَنْعَمَ الله عَلَيْهِم مّنَ النبيين والصديقين والشهداء والصالحين وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقاً

Artinya : "Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para Nabi, para Shiddiiqiin , orang-orang yang mati Syahid, dan orang-orang Shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS An-Nisa':69)

Menurut ayat tersebut Shirat Al-Mustaqim adalah jalan yang diikuti oleh orang-orang berikut ini :

1. Para Nabi

Para Nabi yang telah dipilih oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menerima bimbingan dan tugas khusus untuk menuntun manusia ke jalan kebenaran ilahi. Para Nabi adalah teladan utama dalam mengikuti sirat al-mustaqim, karena mereka adalah utusan Allah yang membawa ajaran-Nya kepada manusia.

2. Shiddiqin

Shiddiqin adalah orang-orang yang selalu benar dan jujur, tidak pernah tercemar oleh kebatilan, dan selalu memegang teguh kebenaran. Mereka adalah individu yang hidup dalam kesucian dan integritas moral, dan mereka juga mengikuti jalan yang lurus.

3. Syuhada'

Syuhada' adalah mereka yang bersaksi atas kebenaran dan kebajikan, baik melalui perkataan maupun perbuatan mereka. Mereka mungkin harus mengorbankan nyawa mereka dalam perjuangan untuk kebenaran, atau mereka yang menjadi saksi atas kebenaran dan kebajikan mereka oleh Allah, para malaikat, dan lingkungan mereka.

4. Shalihin

Shalihin adalah orang-orang yang saleh, berarti mereka teguh dalam melakukan kebaikan dan selalu berusaha untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka adalah individu yang berjuang untuk menjalani ajaran agama dengan baik dan mempraktikkan nilai-nilai moral dalam tindakan mereka.

Ihdinas Shirotol Mustaqim artinya adalah "tunjukkanlah kami jalan yang lurus."

Apa maksud "Jalan Yang Lurus" di dalam ayat Keenam surat Al Fatihah tersebut?

Jawabannya sangat erat hubungannya dengan ayat Ketujuh atau ayat selanjutnya yang berbunyi : 

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

Artinya : "(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

"Semoga Kita bisa mendapatkan Hidayah-Nya, seperti orang-orang Sholeh, para Syuhada, orang-orang yang Jujur, dengan mengikuti ajaran Allah dan Rasul-Nya." Aamiin...

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar