السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku....!
Hari ini Selasa 12 Rabi'ul-Akhir 1446 H / 15 Oktober 2024
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Saudaraku...!
Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.
Saudaraku...!
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
اِنْ تُبْدُوْا خَيْرًا اَوْ تُخْفُوْهُ اَوْ تَعْفُوْا عَنْ سُوْٓءٍ فَاِ نَّ اللّٰهَ كَا نَ عَفُوًّا قَدِيْرًا
Artinya : “Jika kamu menyatakan sesuatu kebajikan, menyembunyikannya, atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Kuasa.” (QS. An-Nisaa [4] : 149)
Jika kamu menyatakan suatu kebajikan sehingga diketahui orang lain, atau menyembunyikannya sehingga tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah, atau memaafkan sesuatu kesalahan orang lain padahal engkau mampu membalasnya, maka sungguh Allah akan memaafkan kesalahan kamu, sebab dia maha pemaaf.
إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya : Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allâh akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allâh mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqarah [2] : 271)
Di dalam ayat tersebut disebutkan bahwa melakukan kebaikan (sedekah) dapat dilakukan dengan terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Keduanya baik, tetapi jika kebaikan itu disembunyikan, sesungguhnya itu lebih baik bagi pelaku sedekah tersebut. Dalam hal ini, sedekah adalah salah satu contoh dari kebaikan, dan masih banyak kebaikan yang dapat dilakukan dan dapat disikapi dengan cara yang sama, yakni menyembunyikan adalah lebih baik bagi si pelaku kebaikan.
Merahasiakan do'a yang kita panjatkan untuk saudara kita juga memiliki keistimewaan, seperti yang tertuang di dalam HR Muslim :
عن أَبي الدرداء – رضي الله عنه – : أنَّه سَمِعَ رسولَ الله – صلى الله عليه وسلم – يقول : مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلمٍ يدعُو لأَخِيهِ بِظَهْرِ الغَيْبِ إِلاَّ قَالَ المَلَكُ : وَلَكَ بِمِثْلٍ
Artinya : Dari Abu Darda Radhiyallahu 'Anhu, ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, “Tidaklah seorang hamba muslim berdo'a untuk kebaikan saudaranya secara rahasia, melainkan ada malaikat yang akan berkata, “Dan untukmu pula yang sepertinya.” (HR Muslim)
Keistimewaan merahasiakan do'a yang dipanjatkan untuk saudara-saudara kita, teman-teman kita, bahkan untuk orang yang tidak kita kenal sekalipun memiliki kekuatan luar biasa, yakni para Malaikat berdo'a untuk kita sebagaimana do:a yang kita panjatkan untuk saudara-saudara kita tersebut. Amal kebaikan seperti ini sesungguhnya tidak berat, namun kebanyakan dari kita lupa kecuali kita sudah membiasakan memasukkan do'a-do'a untuk orang lain ke dalam rutinitas ibadah harian kita.
Berdzikir sendirian atau bermunajat kepada Allah dalam kesunyian lalu dia menangis adalah salah satu amal sholeh yang akan mendapatkan balasan luar biasa dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Rasullullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda di dalam sebuah hadits :
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ في ظِلِّهِ يَوْمَ لا ظِلَّ إلا ظلُّهُ ….، ورَجُلٌ ذَكَرَ اللَّه خالِياً فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Artinya : “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; …. dan [7] seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis)." (HR. Bukhari [629] dan Muslim [1031])
Yang dimaksud menangis ini bukanlah menangis karena kesedihan atau karena suatu peristiwa, tetapi menangis di sini adalah menangis karena takut kepada Allah. Dengan kata lain, menangis sendirian karena takut kepada Allah mendatangkan rahmat Allah berupa perlindungan dari Allah kelak di hari kiamat.
Sebuah renungan tentang keihklasan dalam beramal tertuang pula dalam buku Al-Hikam yang dilengkapi catatan dari Syekh Abdullah Asy-Syarqawi Al-Khalwati. Ibnu Athaillah Al-Iskandari menyatakan “Keinginanmu agar orang mengetahui keistimewaanmu adalah bukti ketidaktulusanmu dalam ‘Ubudiyah-mu” (Buku Kedua, Bab 6, halaman 224). Syekh Abdullah Asy-Syarqawi Al-Khalwati memberikan penjelasan bahwa keinginan agar kelebihan-kelebihan ilmu dan amal shaleh yang diberikan Allah diketahui oleh orang lain merupakan bukti sebuah ketidakikhlasan.
Dalam melakukan ibadah dan mencapai keikhlasan, semua hal yang bernuansa makhluk harus dijauhkan sehingga urusan hanya menjadi milik pelaku amal sholeh dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ditegaskan pula bahwa orang-orang yang amal baiknya ingin dilihat oleh orang lain sesungguhnya mereka adalah pembohong karena mereka melakukan amal tersebut bukan semata-mata karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala tetapi karena sebab atau motif lain.
Perbuatan menunjukkan amal sholeh ke khalayak atau publik karena ingin dilihat oleh orang lain, maka perbuatan ini tergolong perbuatan Riya’. Dengan demikian, orang-orang yang di dalam hatinya masih ada keraguan apakah menunjukkan amal sholeh ke publik akan berdampak pada keikhlasannya, maka sebaiknya orang tersebut menyembunyikannya.
Namun, ada golongan orang yang mendapat kecintaan dari Allah karena kedekatannya, maka tidak mengapa jika mereka menampakkan amal-amal sholeh kepada publik karena hal tersebut bertujuan untuk bersyukur atas apa yang diberikan Allah dan agar orang lain mengikuti jejaknya. Meskipun demikian, tetaplah sikap kehati-hatian sangat dibutuhkan karena syetan tak pernah berhenti membisikkan jalan-jalan keraguan agar seseorang tergelincir dalam riya’ yang terbungkus kebaikan.
Apa Keistimewaan Dari Menyembunyikan Amal Kebaikan Atau Amal Sholeh?
Manfaat Pertama, menyembunyikan amal kebaikan adalah salah satu cara untuk menghindari Riya’ dan mendekatkan pada keikhlasan. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa saat amal kebaikan disembunyikan, ada orang lain yang mengetahui lalu menyebarkan atau adanya godaan syetan ke dalam hati kita untuk terus menerus membelokkan kita dari keikhlasan.
Di dalam Al-Quran, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyuruh manusia untuk melakukan kebaikan/ibadah hanya karena-Nya saja, bukan yang lain.
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
Artinya : "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allâh dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus". (QS. Al-Bayyinah [98] : 5)
Manfaat Kedua, yakni kita akan dapat menyamakan pujian dengan celaan, artinya bahwa ketika amal kebaikan kita sembunyikan, kita tidak mengharap pujian dari orang lain karena memang tujuan kita melakukan kebaikan itu adalah karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala saja. Dengan demikian, saat kita dicelapun, seharusnya kita tidak perlu merasa kecewa karena semua yang kita lakukan hanya karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Manfaat Ketiga, menyembunyikan amal sholeh melatih kita untuk meningkatkan kualitas ibadah kita di mana kita tidak lagi memerlukan orang lain saat melakukan amal sholeh karena tujuan utama kita adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Jika dilakukan secara terus menerus, merahasiakan amal kebaikan dapat digunakan sebagai sarana menyempurnakan ibadah kita agar terhindar dari sifat Riya’ dan Sombong.
Semoga kebajikan kebajikan yang kita lakukan hanya semata mata ingin mendapat ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala... Aamiin.
Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat
-----------------NB----------------
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit & kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar