Menu

Minggu, 22 Desember 2024

KEISTIMEWAAN MEMBACA AL-QUR'AN

KEISTIMEWAAN ORANG YANG SIBUK MEMBACA AL-QUR'AN

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini Senin 21 Jumadil-Akhir 1446 H / 23 Desember 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Saudaraku...!

Di antara pintu terbesar untuk mencapai kelapangan hidup agar tidak terjebak dalam kesempitan yang membelenggu adalah dengan membaca Al-Qur'an. Hati bisa sewaktu-waktu berkarat sebagaimana besi, mengingat kematian dan membaca Al-Qur'an merupakan media pembersih karat tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam berikut :

 إِنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ تَصْدَأُ  كَمَا يَصْدَأُ الْحَدِيْدُ إِذَا أَصَابَهُ الْمَاءُ، قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَمَا جَلَاؤُهَا؟ قَالَ: كَثْرَةُ ذِكْرِ الْمَوْتِ وَتِلاَوَةِ الْقُرْآنِ

Artinya : "Sesungguhnya hati itu bisa berkarat sebagaimana besi ketika bertemu dengan air. Kemudian ada yang bertanya kepada Baginda Nabi, 'Ya Rasulallah, lalu apa yang dapat menghilangkan karat tersebut?' Rasul menjawab, 'Banyak Mengingat Kematian dan Membaca Al-Qur'an." (HR. Baihaqi).

Banyak berbuat dosa dan lalai dari dzikrullah menyebabkan hati berkarat seperti berkaratnya besi bila terkena air. Dengan memperbanyak membaca Al Qur’an dan mengingat maut, hati akan menjadi bersinar kembali. Hati itu bagaikan cermin, semakin kotor cermin itu maka semakin redup sinar ma’rifat yang dipantulkannya. Sebaliknya, semakin bersih cermin itu, semakin terang pantulan sinar ma’rifatnya. Oleh karena itu, barangsiapa terperosok kedalam godaan nafsu maksiat dan tipu daya syetan, maka akan terjauhlah dari ma’rifatullah. Untuk membersihkan hati yang kotor, para ulama suluk (tasawuf) menganjurkan agar melakukan mujahadah dalam riyadhah, dzikrullah, dan beribadah.

Disebutkan dalam beberapa hadits bahwa jika seseorang hamba berbuat dosa, maka muncullah satu titik hitam di hatinya. Jika ia sungguh-sungguh tidak bertaubat, maka akan muncul titik hitam lainnya, dan demikianlah seterusnya. Sehingga jika dosa yang telah dilakukannya begitu banyak, maka hati akan menjadi hitam sehingga hilanglah keinginannya terhadap kebaikan. Bahkan hati selalu condong ke arah kejahatan. Semoga Allah menjaga diri kita dari hal yang demikian. Al Qur’an telah menyebutkan tentang hal ini dalam ayat :

كَلَّا بَلْ ۜرَانَ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ مَّا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

Artinya : “Sekali-kali tidak, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.” (QS. Al Muthaffifin [83] : 14)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda : “Aku tinggalkan pada kalian dua nasihat, yang satu berbicara, dan yang lain diam. Yang berbicara adalah Al Qur’an dan yang diam adalah mengingat maut.”

Nasihat-nasihat beliau itu akan bernilai bagi mereka yang siap menerima dan menganggapnya penting. Sedangkan bagi mereka yang menilai bahwa agama itu tidak berharga dan hanya menghalangi kemajuan, tentu ia tidak akan mempedulikan nasihat tersebut, apalagi mengamalkannya.

Hasan Bashri Radhiyallahu 'Anhu berkata, “orang-orang dahulu memahami AI Qur’an itu sebagai firman Allah. Sepanjang malam mereka sibuk Bertafakkur dan Bertadabbur terhadap Al Qur’an (memikirkan isi kandungan Al Qur’an), dan sepanjang harinya mereka sibuk mengamalkannya. Sedangkan kalian hanya memperlihatkan huruf, fathah, dan dhamahnya, tanpa menganggapnya sebagai firman Allah, sehingga tidak pernah Mentafakkuri dan Mentadabburinya.

Orang yang rutin menyibukkan dirinya membaca Al-Qur'an mempunyai aneka macam keistimewaan sebagaimana dikutip Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dalam kitabnya Abwabul Faraj, Darul Kutub Al-Ilmiyyah, Beirut, 1971, halaman 73 sebagai berikut :

Pertama, mereka diakui sebagai keluarga Allah (Ahlullah) dan orang keistimewaannya yang terpilih.

Kedua, orang yang mahir membaca Al-Qur'an ditempatkan bersama malaikat-malaikat pencatat yang patuh kepada Allah yang selalu berbuat kebaikan.

Menurut Al-Qurthubi sebagaimana dikutip dalam kitab Fathul Bari, yang dimaksud mahir di sini adalah orang yang cerdas, maksudnya, hafalan dan tajwidnya sama-sama mempunyai kualitas bagus, tidak perlu mengulang-ulang.

Ketiga, Al-Qur'an merupakan hidangan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Siapa pun yang masuk ke sana akan mendapat jaminan keamanan.

Keempat, rumah yang dibuat untuk membaca Al-Qur'an akan dihadiri malaikat. Penghuni rumah akan merasakan bahwa rumahnya menjadi luas.

Kelima, rumah yang dibacakan Al-Qur'an akan menyinari penduduk-penduduk langit.

Keenam, membaca Al-Qur'an terdapat kebaikan yang sangat banyak.

Ketujuh, dengan membaca Al-Qur'an, orang akan menjadi baik.

Ketujuh, dengan membaca Al-Qur'an, orang akan menjadi baik.

Kedelapan, membaca Al-Qur'an bisa menjadi obat hati.

Kesembilan, membaca Al-Qur'an dapat bermanfaat bagi orang yang membaca maupun kedua orang tuanya.

Kesepuluh, pembaca Al-Qur'an tidak akan merasa ngeri saat terjadi kegentingan hari kiamat. 

Kesebelas, Al-Qur'an akan memberikan syafa'at (pertolongan) kepada ahlinya (orang yang biasa membacanya).

Keduabelas, orang yang membaca Al-Qur'an, pada hari kiamat, derajatnya akan selalu naik ke tempat-tempat yang atas.

Ketigabelas, membaca Al-Qur'an bisa meniupkan aroma wangi kepada para pendengar serta menyebarkan bau minyak kasturi.

Demikian sedikit tulisan yang Allah mudahkan bagi kami untuk menyusunnya, semoga bermanfaat bagi penulis dan segenap pembaca.


Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar