Menu

Senin, 06 Januari 2025

ALLAH SELALU MAHA BAIK

BAIK MENURUT KITA ITU BELUM TENTU BAIK MENURUT ALLAH

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini Selasa 7 Rajab 1446 H / 7  Januari 2025

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Saudaraku...!

Kita selaku makhluk hanya bisa berencana dan berusaha sebisa dan semampu mungkin. Hasil akhir kita pasrahkan penuh kepada Allah Zat Yang Maha Menentukan. Rencana atau planing yang baik merupakan langkah awal untuk mendapatkan hasil yang baik pula. Berusaha merupakan kewajiban yang harus kita tekuni untuk mendapatkan hasil dari rencana awal yang kita canangkan.

Masalah hasil akhir dan pendapatan kita semua adalah ketentuan dan takdir Allah. Sikap yang kita ambil selaku hamba setelah perencanaan dan berusaha, adalah tawakal dan pasrah penuh akan hasil akhir kepada Allah selaku penentu. Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari (w. 709 H) dalam kitabnya al-Hikam menegaskan:

رُبَّـمَــا اَفَـادَكَ فِى لَيْـلِ اْلقَبْضِ مَـالَمْ تَسْــتَفِدْ فِى اِشْرَاقِ نَهَـارِ اْلبَسْـطِ لَاتَـدَ رُوْنَ اَيُّهُـمْ اَقْـرَبُ لَكُـمْ نَفْعٌـا

Artinya : “Kadang-kadang engkau mendapatkan faedah di kala kelamnya malam, apa yang tidak engkau peroleh faedah di waktu hari terang benderang. Kalian sendiri tidak dapat mengetahui mana yang paling berfaedah bagimu.”

Dalam kutipan teks mutiara yang diambil dari kitab al-hikam karya Ibnu Athaillah seakan mewakili dan memperjelas sikap yang harus kita ambil selaku makhluk, terkadang suatu hal yang menurut pendapat kita baik belum tentu itu baik menurut Allah, begitupun sebaliknya.

Buruk menurut kita bukan berarti buruk menurut Allah. Dalam surah al-Baqarah ayat 216 Allah menjelaskan akan hal ini. Allah Swt. berfirman:

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ  لَا تَعْلَمُوْنَ

Artinya: Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.. (QS Al-Baqarah :216)

Dalam Kitab Tafsir Taisir al-Karim; yang ditulis oleh As-Sa’di menjelaskan kepada manusia bahwa sesuatu yang tidak disukai belum tentu tidak baik. Pada satu titik sama halnya dengan segala sesuatu yang tidak disukai bisa jadi menyimpan berbagai kebaikan di dalamnya. Sebaliknya, sesuatu yang disukai bisa jadi menyimpan segudang mudharat.

Ayat ini mengajarkan kita bahwa apa yang kita anggap kebaikan belum tentu di mata Allah juga kebaikan. Sebaliknya, suatu yang tidak kita senangi, justru itu yang baik untuk kita. Karena indra manusia itu sangat terbatas, saat ada tembok kita tidak bisa melihat apa yang ada di balik tembok, begitu juga dengan akal manusia yang tidak akan tau kejadian di masa yang akan datang. Sementara Allah adalah Dzat yang Maha Sempurna dan Maha Mengetahui yang tidak dibatasi dengan halangan apapun.

Percayalah, sesuatu yang menurutmu baik belum tentu baik menurut Allah dan sesuatu yang menurutmu tidak baik bisa saja yang terbaik menurut Allah. Memang ada saat dimana hidup yang kita jalani terasa sangat sulit bahkan menghadirkan kekosongan saat mata menatap kepada langit. Terkadang terlintas dibenak ingin rasanya lari dari semua hal yang membuat kepala penat. Segala tempaan dan cobaan yang datang mendekatpun dalam beberapa kesempatan cukup membuat mata ingin menangis kencang. Tapi apakah hal itu membuat kita harus berhenti percaya yang terbaik akan hadir?

Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal sejatinya itu buruk dan merugikan bagi kalian, seperti tidak berangkat ke medan jihad. Tindakan ini dapat mendatangkan kehinaan dan penjajahan oleh musuh. Dan Allah benar-benar mengetahui secara pasti mana perkara yang baik dan mana perkara yang buruk, sedangkan kalian tidak mengetahuinya. Maka sambutlah perintah-Nya, karena perintah-Nya itulah yang berisi kebaikan bagi kalian.

Bagi seorang hamba yang sudah makrifat pada Allah akan memiliki pandangan yang berbeda dengan pandangan umum. Dalam menyikapi datangnya nikmat dan terkena musibah, tidak hanya dipikirkan ini baik atu tidak, semua yang dialami dipikirkan dan diyakini itulah yang terbaik. Hikmah dan kehendak Allah sebagai Tuhan pencipta semesta juga diyakini akan membawa kebaikan kepada kita.

Sebagian orang ketika melihat temannya mendapatkan nikmat yang lebih dari pada dia. Lebih kaya, lebih tampan, lebih populer, lebih pintar, maka ia akan berucap “Kenapa aku tidak sama seperti dia andai aku sama seperti dia betapa beruntungnya diriku ini”. Mereka anggap mendapatkan nikmat yang lebih dari Allah sebagai puncak kebahagiaan. Mereka tidak sadar dalam keadaan melarat dan posisi sedang berada di bawah, justru terkadang yang bisa membawa kita pada jalur yang lebih baik untuk mendapatkan ridha Allah, dengan bersabar dan menerima ketetapan Allah.

Jangan takut orang menilai kita buruk, Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha tahu segalanya, biarlah merekan minilai kita buruk tapi dimata Allah itu baik untuk mendapatkan ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Wallahu 'Alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar