Menu

Selasa, 07 Januari 2025

MENUNTUT ILMU DAN KEUTAMAANNYA

AYAT-AYAT DALAM  AL-QUR'AN TENTANG MENUNTUT ILMU DAN KEUTAMAANNYA

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini Rabu 8 Rajab 1446 H / 8 Januari 2025

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Saudaraku...!

Menuntut ilmu merupakan proses penting dalam pengembangan diri seseorang. Menuntut ilmu dalam Al-Qur'an dan hadits pun dipandang sebagai kewajiban dan ibadah.

Menurut buku Hadits Tarbawi karya Hermawati, Syahrul Kholid, dan Samsul Rizal dijelaskan bahwa kata ilmu merupakan Isim Masdar dari kata 'Alima yang berarti mengetahui, mengenal, merasakan, dan meyakini. Sementara itu, secara istilah, ilmu adalah adalah hasil dari pembentukan atau gambaran sesuatu dalam akal.

Adapun dilansir dari buku Hadist Tarbawi : Hadits-hadits Pendidikan karya H. Abdul Majid Khon, ilmu termasuk dari tiga amal yang pahalanya terus mengalir setelah seseorang meninggal dunia. Ketiganya yakni, Sedekah Jariyah, Ilmu Yang Bermanfaat, dan Anak Yang Sholeh.

Seorang yang berilmu atau alim dianggap lebih mulia daripada seorang ahli ibadah atau abid, seperti halnya keutamaan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dibandingkan sahabat yang paling rendah derajatnya. Keutamaan seorang alim tidak hanya memberi manfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi orang lain, sementara keutamaan seorang abid hanya menguntungkan dirinya sendiri.

Mengapa menuntut ilmu itu sangat dianjurkan? Inilah rujukan dasar untuk menuntut ilmu, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam :

عَنْ أَنس بن مالك رضي الله عنه: أَنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلم قال: طلب العلم فريضة على كل مسلم ، وإِنَّ طالب العلم يستغفر له كل شيء ، حتى الحيتان في البحر

Artinya : Dari Anas Radhiyallahu 'Anhu berkata : "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda : menuntut ilmu itu wajib atas setiap orang Islam, karena sesungguhnya semua (makhluk) sampai binatang-binatang yang ada di laut memohonkan ampun untuk orang yang menuntut ilmu."

Ayat Ayat Dalam Al-Qur'an Tentang Menuntut Ilmu

Merujuk pada sumber sebelumnya, terdapat beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang menjelaskan tentang kewajiban menuntut ilmu.

1. Surah Al Alaq Ayat 1 - 5

Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ (¹)

خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ (²)

اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ (³)

الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ (⁴)

عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ (⁵)

Artinya :

1. "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"
2. "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."
3. "Bacalah, dan Tuhanmu lah Yang Maha Mulia,"
4. "Yang mengajar (manusia) dengan pena"
5. "Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."

Menurut Ibnu Katsir sebagaimana dalam kitab tafsirnya, konteks ayat ini menggambarkan peristiwa awal wahyu kepada Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa ketika Malaikat Jibril pertama kali datang dan memerintahkan Rasulullah untuk membaca. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang saat itu tidak dapat membaca, mengalami beberapa kali pelukan dan tekanan dari Jibril hingga merasa kelelahan.

Setelah Jibril mengajarkan ayat pertama dari surah Al Alaq, yaitu "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan," Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengutus Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan diturunkannya perintah membaca.

2. Surah At-Taubah Ayat 122

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَاۤفَّةًۗ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَاۤىِٕفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْٓا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ

Artinya : "Tidak sepatutnya bagi mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya."

Ibnu Katsir menafsirkan, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan agar semua orang, atau setidaknya sekelompok orang dari setiap suku, berangkat untuk berperang bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam Perang Tabuk. Selain itu, mereka yang pergi harus mempelajari wahyu dan memberi peringatan kepada kaumnya tentang musuh setelah kembali.

Ini menunjukkan bahwa ada dua kewajiban utama yakni mempelajari agama dan berjihad yang merupakan tanggung jawab bersama bagi setiap muslim.

3. Surah Al-Anbiya Ayat 7

Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ فَسَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ انْ كنتم لا تعلمون

Artinya : "Kami tiada mengutus Rasul-Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka. Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada Mengetahui."

Maksud ayat ini menurut Ibnu Katsir dalam kitabnya, jika seseorang tidak memahami sesuatu, ia seharusnya bertanya kepada orang-orang yang berilmu, termasuk di antara umat-umat lain seperti Yahudi dan Nasrani.

4. Surah Al-Mujadalah Ayat 11

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, "Berdirilah," (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan."

Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini dalam kitabnya bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengangkat orang-orang yang beriman dan memiliki pengetahuan tinggi ke posisi yang lebih baik, meskipun status sosial mereka rendah.

Dijelaskan pula kisah Umar bin al-Khattab yang mengangkat seorang mantan budak sebagai pemimpin karena dia ahli dalam membaca Al-Qur'an dan ilmu agama. Ini menunjukkan bahwa kecerdasan dan ilmu lebih penting daripada status sosial dalam menentukan kepemimpinan.

5. Surah Ali Imran Ayat 18

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

شَهِدَ اللّٰهُ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَاُولُوا الْعِلْمِ قَاۤىِٕمًا ۢ بِالْقِسْطِۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Artinya : "Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini bahwa hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang berhak diibadahi, dan segala makhluk adalah ciptaan-Nya yang sepenuhnya bergantung pada-Nya. Ayat ini menyatakan bahwa Allah bersaksi tentang keesaan-Nya, begitu juga para malaikat dan orang-orang yang berilmu, yang menunjukkan kedudukan tinggi para ulama.

"Hanya Dia saja yang berhak sebagai Ilah bagi seluruh makhluk. Dan bahwa semuanya selain Dia adalah hamba dan ciptaan-Nya, semuanya butuh kepada-Nya, sedang Dia tidak butuh sama sekali kepada selain-Nya." ungkap Ibnu Katsir.

Keutamaan Menuntut Ilmu Menurut Hadits

Dijelaskan dalam hadits yang tercantum pada buku 40 Hadits tentang Pendidikan Islam karya Roudlatun Nasikah dkk, ada keutamaan yang bisa didapatkan muslim dari menuntut ilmu. Berikut bunyi haditsnya :

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيْهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالْحِيْتَانُ فِيجَوْفِ الْمَاءِ

Artinya : Dari Abu Darda' berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda : 'Barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan mempermudahnya jalan ke surga. Sungguh, para malaikat merendahkan sayapnya sebagai keridhoan kepada penuntut ilmu Orang yang berilmu akan dimintakan maaf oleh penduduk langit dan bumi hingga ikan yang ada di dasar laut'."

Hadits ini menggambarkan bahwa orang yang menuntut ilmu akan dimudahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk masuk surga, karena pemahaman ilmu agama membimbingnya untuk bertindak benar sebagai hamba dan berada di jalan kebajikan. Malaikat turut mendampingi dan mencintai orang-orang yang menuntut ilmu karena mereka berbuat kebajikan dan bertakwa.

Wallahu 'Alam Bishshowab

Demikian sedikit tulisan yang Allah mudahkan bagi kami untuk menyusunnya, semoga bermanfaat bagi penulis dan segenap pembaca.

Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar