Menu

Sabtu, 29 Januari 2022

PEJUANG SEJATI


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku...!

Hari ini,  Ahad, 28 Jumadil Akhir 1443 H / 30 Januari 2022.

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Dalam hadits shahih disebutkan bahwa tiga orang "Pejuang" dilaporkan kepada Nabi Muhammad SAW. Orang Pertama dilaporkan berjuang karena Fanatisme Kesukuan ('Ashabiyyatan). Orang Kedua dilaporkan berjuang karena Mencari Kekayaan (Ghanimatan). Sementara Orang Ketiga dilaporkan berjuang karena Mencari Popularitas (Ria'a al-nas). Lalu, ditanyakan kepada Rasulullah SAW, siapa di antara mereka yang tergolong sebagai Pejuang Sejati alias Pejuang Di Jalan Allah?

Ternyata, menurut penilaian Baginda Rasulullah SAW, tiga pejuang itu, semuanya bukan pejuang sejati. Soalnya, perjuangan mereka bukan untuk Allah, tetapi untuk kepentingan mereka sendiri. Nabi bersabda : "Barangsiapa berjuang untuk meninggikan "Kalimat Allah", maka ia telah berjuang di jalan Allah." Lalu, apa yang dimaksud dengan Kalimat Allah itu?

Sayyid Quthub, ulama dan tokoh pergerakan Mesir yang terkenal itu, memahami Kalimat Allah dengan Tiga Pengertian.

Pertama, Kalimat Allah berarti Kebenaran (Al-Haqq). Kebenaran di sini adalah kebenaran yang Absolut, bukan kebenaran yang bersifat Nisbi (Relatif), merupakan kebenaran yang bersifat Intrinsik dan Objektif, yaitu kebenaran yang melekat pada dirinya sendiri dalam arti kebenaran yang sejatinya merupakan kebenaran.

Kedua, Kalimat Allah berarti Kebaikan yang bersifat Umum dan Universal, yang dalam bahasa Al-Qur'an disebut Al-Khair. Term al-Khair menurut pakar tafsir al-Ashfahani, berarti sesuatu yang disukai dan diterima oleh semua orang dalam setiap waktu dan keadaan. Kaum Muslim diperintahkan oleh Allah SWT agar menjadi umat atau komunitas yang selalu menyeru manusia kepada kebaikan umum itu, Sesuai Firman Alloh SWT  (QS. Ali Imran : 104).

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Artinya : Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran : 104).

Ketiga, Kalimat Allah berarti Keadilan yang bersifat Mutlak (Al-'Adl Al-Muthlaq). Keadilan adalah nilai tertinggi yang paling mendekati takwasesuai Firman Alloh SWT (QS. Al-Maidah : 8). 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Maidah : 8). 

Keadilan adalah hukum keseimbangan dan merupakan hukum kosmik. Manusia dilarang melawan hukum keseimbangan itu karena akan menciptakan instabilitas dan kekacauan dalam kehidupan di muka bumi, sesuai Firman Alloh SWT, (QS. Ar-Rahman : 7).

وَالسَّمَاۤءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيْزَانَۙ

Artingan : Dan langit telah ditinggikan-Nya dan Dia ciptakan keseimbangan, (QS. Ar-Rahman : 7)

Dalam pengertian ini, maka pejuang yang sejati pada hakikatnya menunjuk kepada orang-orang yang bekerja dan berjuang untuk kemaslahatan umum dan kemanusiaan sejagat, bukan mereka yang berteriak-teriak untuk kepentingan pribadi atas nama dan dengan menggunakan kedok agama, demokrasi, atau dengan menjual penderitaan rakyat. Yang disebut terakhir ini pasti bukan pejuang, tetapi petualang yang mencari keuntungan pribadi di atas penderitaan orang lain. Orang yang berakal sehat tentu dapat membedakan siapa pejuang dan siapa petualang.

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan

Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar