Menu

Selasa, 08 Februari 2022

PERAN MANUSIA

عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku...!

Hari ini,  Rabu, 8 Rajab 1443 H / 9 Februari 2022.

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Dibanding makhluk Allah yang lain, manusia sangatlah khas dan berbeda. Manusia dianugerahi akal untuk berpikir dan hati untuk mempersepsi (memahami). Itulah kelebihan manusia yang paling utama. Di samping itu, dalam hal penampilan fisik, manusia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk penciptaan: kaki untuk berjalan, tangan untuk memungut, mata untuk melihat, dan seterusnya.

Tetapi, kemuliaan manusia bukan terletak pada aspek penciptaannya yang baik itu, melainkan tergantung pada sejauh mana dia bisa menjalankan tugas dan peran yang telah digariskan Allah kepadanya. Menurut Al-Qur'an, setidaknya tugas dan peran penting yang harus dimainkan oleh manusia di dunia ini ada tiga.

Pertama, beribadah kepada Allah SWT. Ini adalah tugas pokok, bahkan merupakan satu-satunya tugas, sehingga apa pun yang diperbuat oleh manusia, kapan dan di manapun, dan dalam kapasitas sebagai apa pun, semuanya dilakukan dalam kerangka ibadah kepada Allah. Ini sejalan dengan firman-Nya (QS Adh Dhaariyat : 56)

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Artinya Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku'' (QS Adh Dhaariyat : 56). 

Kedua, berperan sebagai khalifah. Landasan moral bagi peran ini adalah bahwasanya nilai-nilai dan segala ketentuan yang berasal dari Allah SWT harus ditegakkan dalam kehidupan dunia. Untuk menegakkannya, manusia diberi peran oleh Allah SWT sebagai khalifah (wakil)-Nya di muka bumi, untuk menegakkan syariat-syariat-Nya. Firman Allah, (QS. Al Baqarah : 30).

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

Artinya : Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al Baqarah : 30). 

Untuk bisa menjalankan fungsi khalifah, manusia harus menegakkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan serta menebarkan kemaslahatan. Tanpa kebenaran, keadilan, serta kemaslahatan, tidak mungkin tatanan kehidupan umat manusia bisa diwujudkan. Ketiganya menjadi persyaratan utama bagi manusia untuk menjalankan fungsi khalifah pada dirinya sesuai Firman Alloh SWT  (QS. Saad : 26; Al Maaida : 8, dan An Nisaa : 58).

يٰدَاوٗدُ اِنَّا جَعَلْنٰكَ خَلِيْفَةً فِى الْاَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوٰى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَضِلُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۢبِمَا نَسُوْا يَوْمَ الْحِسَابِ ࣖ

Artinya : (Allah berfirman), “Wahai Dawud! Sesungguhnya engkau Kami jadikan khalifah (penguasa) di bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh, orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (QS. Saad : 26)

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS Al Maaida : 8)

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا

Artinya : Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. (QS. An Nisaa : 58)

Ketiga, tugas membangun peradaban. Karena, kehidupan dan martabat manusia sangat berbeda dengan binatang, maka manusia bertugas membangun peradaban. Peradaban tersebut tentulah peradaban yang mulia, sebab itulah yang menjadi alasan Allah menetapkan manusia sebagai pemakmur bumi. Firman-Nya, ''Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan pemakmurnya.'' (QS. Hud : 61). Dalam hal ini, ada Lima Fondasi masyarakat beradab yang harus diwujudkan : (1) Nilai-nilai Islam yang datang dari Allah; (2) Akal yang merupakan modal besar untuk berpikir dan berkreasi; (3) Harta benda yang baik dan halal; (4) Kehormatan manusia dengan akhlak dan kepribadiannya; serta (5) Keturunan atau nasab manusia. Jika manusia tidak mampu membangun peradaban dengan lima fondasi ini, maka Martabat Manusia akan menjadi lebih rendah dari binatang. Bahkan, lebih buruk lagi (QS. Al A'raaf : 179), dan di akhirat kelak dia akan dimasukkan ke dalam neraka dengan segala kesengsaraannya, sebagai akibat dari keengganan dan kelalaian kita untuk memberdayakan segala potensi dan kapasitas manusiawi yang kita miliki (QS. At Ti : 4-6).

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan

Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar