Menu

Rabu, 02 Agustus 2023

AL LATIF

AL LATIF
(Yang Maha Lembut)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Kamis 16 Muharam 1445 H /3 Agustus 2023.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Allah memiliki 99 Asmaul Husna atau nama yang mulia, salah satunya adalah Al Latif. Al Latif artinya Maha Lbut, hal ini menegaskan bahwa Allah SWT Maha Segalanya.

Al Latif adalah lembut dan halus. Ya Latif sendiri sebenarnya merupakan bacaan dzikir untuk mengingat Allah SWT. Arti Ya Latif sebenarnya adalah bacaan dzikir yang diambil dari salah satu Asmaul Husna, yakni Al-Latif.

Tentu saja ada banyak keutamaan dan manfaat yang bisa dirasakan jika senantiasa berdzikir, terutama dzikir Ya Latif. Adapun manfaat dan keutamaan dzikir Ya Latif antara lain adalah menarik rezeki.

Al Latif artinya Yang Maha Lembut. Ini artinya Allah SWT menetapkan segala hal sepanjang waktu dengan kelembutan. Kita perlu memahami makna dari Al Lathiif dan Asmaul Husna lainnya agar mendapatkan keutamaannya.

Muslim yang mengimani Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, harus mengetahui Al Latif artinya Allah Maha Lembut. Berikut ulasan tentang Asmaul Husna Al Latif Artinya, Dalilnya dan Cara Meladaninya serta Keutamaannya, yang dirangkum dari berbagai sumber.

Arti Al Latif (Yang Maha Lembut)

Seperti yang sempat dibahas sebelumnya, arti Ya Latif adalah halus dan lembut. Dzikir Ya Latif merupakan salah satu bentuk dzikir yang diambil dari salah satu Asmaul Husna, yakni Al-Latif. Sementara itu, arti nama Allah Al-Latif sendiri adalah Yang Maha Lembut.

Nama Al-Latif mengacu pada sifat Allah SWT terhadap hamba-Nya serta Maha Mengetahui hal-hal yang lembut sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT, Surah Al-An’am ayat 103.

لَا تُدْرِكُهُ الْاَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْاَبْصَارَۚ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ

Artinya : “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’am : 103)

Arti Ya Latif, yang diambil dalam Asmaul Husna Al-Latif juga memiliki pengertian lain yang menunjukkan betapa luasnya ilmu Allah SWT. Al-Latif menunjukkan sifat Allah SWT yang memiliki segala pengetahuan, termasuk yang sifatnya rahasia, baik itu tersimpan dalam dada, atau bahkan tersembunyi serta berbagai hal yang lembut dan tidak dapat dilihat oleh pandangan mata manusia.

Dengan kata lain, arti Ya Latif selain mengacu pada sifat Allah SWT yang lembut kepada hamba-Nya, arti Ya Latif juga menunjukkan sifat Allah SWT yang mengetahui segala hal sampai hal yang paling kecil atau yang paling mendetail. Oleh karenanya, tidak terdapat sesuatupun yang akan luput dari pengetahuan Allah SWT.

Asma Al-Latif bahkan telah menjadi lafaz dzikir yang sudah sering diamalkan oleh para ulama. Meski demikian, dzikir Ya Latif tidak bisa diamalkan secara sembarangan, sebab terdapat tata cara dalam melakukan dzikir tersebut.

Al Latif artinya Dzat Yang Maha Lembut dalam deretan Asmaul Husna atau nama-nama baik Allah SWT. Sifat Allah SWT yang satu ini disinggung dalam surah Al An'am ayat 103 :

لَا تُدْرِكُهُ الْاَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْاَبْصَارَۚ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ

Artinya : "Dia tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat menjangkau segala penglihatan itu. Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Teliti." (QS. Al An'am : 103)

Dalam firman lainnya, Allah SWT pernah menegaskan sifat Asmaul Husna ini dalam surah Asy Syura ayat 19.

اَللّٰهُ لَطِيْفٌۢ بِعِبَادِهٖ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيْزُ ࣖ

Artinya : "Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya. Dia memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (QS. Asy Syura : 19)

Kemudian, penjelasan sifat Al Latif milik Allah SWT tertuang dalam Al Hajj ayat 63.

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۖ فَتُصْبِحُ الْاَرْضُ مُخْضَرَّةًۗ اِنَّ اللّٰهَ لَطِيْفٌ خَبِيْرٌ ۚ

Artinya : "Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah menurunkan air (hujan) dari langit sehingga bumi menghijau? Sesungguhnya Allah Maha Lembut lagi Maha Teliti." (QS. Al Hajj : 63)

Mengutip Sulaiman Al-Kumayi dalam Kecerdasan berdasarkan Asmaul Husna, akar kata Al Latif berasal dari kata dasar lathafa yang terdiri dari huruf lam, tho, dan fa. Kata dasar tersebut diartikan sebagai lembut, halus, dan kecil.

Sementara Asmaul Husna Al Latif artinya Allah SWT memberikan anugerah dan karunia kepada hamba-hambaNya dengan cara yang paling halus tanpa mereka ketahui. Meski demikian, Sulaiman Al-Kumayi menegaskan bahwa sifat kelembutan yang dimiliki Allah tentu berbeda dengan kelembutan makhluk ciptaanNya.

"Apabila Allah memperkenalkan dirinya sebagai Al Latif Yang Maha Lembut, jangan bayangkan sifat lembut Allah sama dengan sifat lembut makhluk," tulisnya.

Al Latif bagi Allah menjelaskan bentuk lemah lembut yang sempurna dan dijelaskan dalam tiga bentuk. Bentuk pertama, halusnya penciptaan Allah seperti terlihat pada ciptaanNya yang terbentang luas di alam semesta.

Lalu, Al Latif dimaknai dengan halusnya kebaikan Allah SWT sebab setiap peristiwa pada seseorang mengandung pengajaran dan hikmah di dalamnya. Dan terakhir Al Latif juga artinya kehalusan Allah SWT dalam melihat segala sesuatu.

Dalil Tentang Al Lathiif Dalam Al-Qur'an

1. Dalam Surat Yusuf Ayat 100 :

Asmaul Husna  Al Lathif disebut dalam sejumlah ayat Al-Quran.

Yang Artinya : “Dan dia menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana. Dan mereka (semua) tunduk bersujud kepadanya (Yusuf). Dan dia (Yusuf) berkata, “Wahai ayahku! Inilah takwil mimpiku yang dahulu itu. Dan sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya kenyataan. Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun, setelah setan merusak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku. Sungguh, Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” (QS. Yusuf : 100)

2. Dalam Surat Al-An’am Ayat 103 :

Yang Artinya : “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Mahalembut lagi Maha Mengetahui.” (Al-An’am: 103)

3. Dalam Surat  Al-Mulk Ayat 14 :

Yang Artinya : “Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan); sedangkan Dia Mahalembut lagi Maha Mengetahui?” (QS. Al-Mulk : 14)

Al Lathiif juga disebut salam Sebuah Hadist Nabi.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah menyebutkan nama Allah al-Lathif dalam sebuah hadits,

“Wahai Aisyah, ada apa denganmu? Nafasmu tampak terengah-engah.”

Aisyah menjawab, “Tidak.”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pun bersabda, “Engkau harus mengabarkan kepadaku atau Allah akan mengabariku, Yang Maha Mengetahui hal-hal yang lembut dan Maha Berilmu.” (Sahih, HR. an-Nasa’i dan yang lain, dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-Albani)

Meneladani Sifat Asmaul Husna Al Latif

Meneladani Al Lathiif

Arti Ya Latif adalah halus dan lembut. Ya Latif merupakan suatu amalan dzikir yang diamil dari salah satu Asmaul Husna, Al-Latif, yang menunjukkan sifat Allah SWT Yang Maha Lembut. Mengamalkan dzikir Ya Latif diyakini dapat mendatangkan sejumlah manfaat diantaranya menarik dan mendatangkan rezeki, cepat terlaksana hajat-hajat dan keinginan, dan wasilah membebaskan diri dari penjara.

Meski demikian, dzikir Ya Latif tidak bisa diamalkan secara sembarangan, sebab terdapat tata cara dalam melakukan dzikir tersebut. Adapun tata cara membaca dzikir Ya Latif antara lain adalah sebagai berikut :

1. Meluruskan Niat.

Niat selalu menjadi hal yang terpenting dalam menjalankan suatu amalan. Niat pula yang membuat suatu tindakan atau perbuatan bernilai ibadah atau tidak. Niat pula yang membedakan amal ibadah yang satu dengan ibadah lainnya. Dalam mengamalkan dzikir Ya Latif, penting untuk meluruskan niat, yakni niat untuk menunjukkan bentuk ikhtiar agar segala hajat dan keinginan bisa tercapai.

2. Waktu Dzikir

Secara umum, mengingat Allah SWT atau berdzikir bisa dilakukan kapan saja. Bahkan ketika berdzikir bisa dilakukan sambil bekerja atau ketika melakukan aktivitas lainnya. Namun khusus dzikir Ya Latif, dianjurkan untuk membacanya setiap setelah sholat maghrib dan shubuh.

3. Jumlah dan Bacaan Lain

Dzikir Ya Latif merupakan dzikir yang bacaannya diambil dari salah satu Asmaul Husna, Al-Latif. Dzikir Ya Latif dianjurkan dengan membaca "Ya Latif" sebanyak 129 kali. Setelah selesai membaca Ya Latif sebanyak 129 kali, dilanjutkan dengan membaca surah Asy-Syura ayat 19 sebanyak 7 kali. Adapun bacaan Surat Asy-Syura Ayat 19 adalah sebagai berikut :

Allahu latiifun bi’ibaadihii yarzuqu may yasyaa’u wahuwal qowiyyul’aziz

Yang Artinya : “Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS Asy-Syu’aro : 19)

4. Membaca Doa

Setelah membaca Surat Asy-Syura ayat 19 sebanyak 7 kali, kemudiam membaca doa untuk menarik dan membuka pintu rezeki. Adapun bacaan doa dzikir Ya Latif adalah sebagai berikut :

Allahumma inni as-aluka an tarzuqonii rizqon halaalan waasi’an thoyyiban min ghoiri ta’abin walaa masyaqqotin walaa dhoirin walaa nashobin innaka ‘ala kulli syai-in qodiir.

Yang Artinya : “Ya Allah, aku minta pada Engkau agar melimpahiku rizki yang halal, luas, dan baik tanpa kesusahan, tanpa kemelaratan dan tanpa kepayahan. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu.”

Namun sebelum membaca doa tersebut, dianjurkan untuk melakukan sholat hajat terlebih dahulu. Lalu setelah melakukan sholat hajat barulah kita dapat melanjutkan berdzikir Ya Latif sebanyak 16.641 kali. Nah barulah ketika sudah mencapai 129 kali dzikir hendaknya membaca ayat dan doa seperti pada cara pertama.

Fadilah Asmaul Husna Al Lathiif

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, ada sejumlah keutamaan dari mengamalkan dzikir Ya Latif, antara lain menarik dan mendatangkan rezeki, keinginannya dapat tercapai, dan dijauhkan dari kesulitan.

1. Mendatangkan Rezeki

Penting untuk diketahui bahwa mengamalkan dzikir Ya latif merupakan bagian dari ikhtiar untuk mencari rezeki. Dengan kata lain, bukan berarti bahwa hanya dengan membaca dzikir Ya Latif, lantas kita tidak perlu lagi melakukan ikhtiar lainnya. Sehingga dalam mengamalkan dzikir ini pun harus dengan penuh keyakinan jika hakikatnya kita sedang memuji Allah Swt dan mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan menjadi lebih dekat dengan Allah, diharapkan Allah berkenan untuk memberi kita kemudahan dalam mencari rezeki.

2. Keinginan Dapat Terpenuhi

Mengamalkan dzikir Ya Latif juga diyakini dapat mempercepat terwujudnya hajat atau sesuatu yang diinginkan. Maka tidak heran jika banyak orang menggunakan dzikir ini sebagai wasilah meminta kepada Allah Swt agar hajatnya segera dikabulkan. Namun penting untuk dicatat bahwa dzikir Ya Latif merupakan salah satu bagian dari ikhtiar.

3. Dijauhkan dari Kesulitan

Apabila ada seorang muslim yang sedang ditimpa kesulitan hendaknya berwudhu dengan benar kemudian mengerjakan shalat sunnah dua rakaat. Setelah itu dilanjutkan dengan membaca dzikir Ya Latif sebanyak 100 kali, maka Allah SWT akan memberikan jalan keluar dari kesulitannya tersebut.

4. Dihindarkan dari Penyakit Mental

Membaca Ya Latif sebanyak 129 kali akan menolong orang yang sedang mengalami depresi dan stres. Namun, lebih bagus lagi apabila diamalkan tiap-tiap selesai mengerjakan salat fardhu.

5. Diberi Kemudahan

Jika seseorang biasa membaca dzikir "Allaah Lathiifun bi 'ibaadih yarzuq man yasyaa' wa huwa al-Qawiiyy al-'Aziiz", sebanyak 9 kali setiap hari, maka dia akan mendapatkan hari yang lebih mudah dan bahagia.

Itulah penjelasan dari arti Asmaul Husna Al Latif dan juga hikmah dari mengimaninya. Asmaul Husna ini juga bisa diamalkan dalam lantunan dzikir.

Barokallahu Fikum.......
Semoga Bermanfaat.
Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar