Menu

Kamis, 03 Agustus 2023

MENJADI HAMBA ALLAH

MENJADI HAMBA ALLAH YANG AMANAH


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Jum'at 17 Muharam 1445 H /4 Agustus 2023..

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Islam mengenal empat sifat wajib bagi Rasulullah SAW, satu di antaranya adalah Amanah. Sifat itu dimilikinya dalam mengemban tugas dalam menegakkan ketauhidan dan menyiarkan ajaran Islam. Untuk itu pula, Rasulullah SAW menjalankan perintahNya dengan baik.

Amanah sebagai sifat dan akhlak utama Rasulullah SAW dijelaskan dalam surat An-Nisa ayat 58. Yang Artinya : "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Menurut Al-Kafuwi dalam Kitab Al Kulliyat, amanah artinya segala sesuatu yang diwajibkan Allah SWT kepada manusia. Dikatakan juga bahwa amanah adalah titipan yang dipercayakan kepada manusia.

Definisi amanah mencakup lingkup yang luas, tidak hanya dalam agama, tetapi juga kehormatan, harta, badan, ilmu pengetahuan, rahasia, pancaindra, dan masih banyak lagi.

Amanah Allah SWT bagi Manusia

Amanah artinya suatu titipan yang benar-benar harus dijaga dan tidak boleh diingkari. Terlebih amanah yang diberikan Allah SWT kepada manusia, yakni tugas keagamaan.

Allah SWT memberikan amanah keagamaan seperti dalam rukun Islam, agar bisa dilaksanakan oleh hamba-hambaNya. Tetapi banyak dari mereka tidak bisa menjalankan tugasnya, mereka yang lalai juga lengah darinya. Padahal manusia telah menyanggupi bahwa mereka akan mengemban amanah dariNya.

Mungkin kita akan terpesona, jikalau ada seorang ibu, yang rezekinya tidak seberapa, namun begitu bertanggungjawab kepada anak-anaknya. Kita pun sering terpana kepada seorang guru di desa, yang rela naik turun bukit hanya untuk mengajar murid-murid yang diamanahkan kepada dirinya padahal gajinya tidak seberapa. Kita sering terkesan kepada seorang dokter yang mau menolong pasien, walaupun pasiennya papa. 

Kagum rasanya, jika kita melihat orang-orang yang bertanggung jawab, penuh pesona, dan penuh kemuliaan seperti itu. Memang inilah salah satu hal yang paling penting diajarkan dalam Islam, yakni menjadi seorang Hamba Allah Yang Amanah. 

Untuk itu, marilah kita bertekad, apapun yang diamanahkan Allah kepada diri kita, baik itu berupa akal, ilmu keluarga, lingkungan, ataupun usaha kita, semuanya adalah Amanah. Jikalau kita bisa mempertangungjawabkannya dengan sungguh-sungguh, mudah-mudahan Allah pun memberikan amanah yang lebih bermanfaat yang bisa kita pikul. Yang bisa membangun kemuliaan, tidak hanya bagi diri kita tapi juga bagi lingkungannya. 

Saking besarnya amanah yang Allah SWT berikan kepada manusia, bahkan diilustrasikan bahwa langit, bumi, dan gunung pun tak mampu mengembannya, hal tersebut sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Ahzab ayat 72 : 

اِنَّا عَرَضْنَا الْاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْاِنْسَانُۗ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًاۙ

Artinya : "Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya. Lalu, dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya ia (manusia) sangat zalim lagi sangat bodoh". (QS. Al-Ahzab ayat 72)

Sifat amanah pada diri seorang hamba muncul dari keteguhan imannya. Sehingga bila imannya kuat, maka ia memiliki sifat amanah pada dirinya. Begitu juga orang yang tidak amanah, baginya tak memiliki keimanan.

Rasulullah bersabda dalam haditsnya yang diriwayatkan dari Anas bin Malik RA :

Yang Artinya : Artinya: "Tidak sempurna keimanan bagi orang yang tidak amanah, dan tidak sempurna agama seseorang bagi yang tidak memenuhi janji." (HR Ahmad).

Percayalah, kita tidak akan rugi menjadi seorang yang bertanggungjawab. Kemuliaan, kesuksesan dunia akhirat memang hanya diberikan oleh Allah bagi hamba-hambanya yang hidup penuh dengan amanah dan penuh dengan rasa tanggungjawab. 

Barokallahu Fikum........
Semoga Bermanfaat.......
Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar