Menu

Senin, 29 Juli 2024

Diantara Dosa dan Ampunan


MENGAPA BERBUAT DOSA ITU CARANYA MUDAH SEDANG BERBUAT BAIK YANG BERPAHALA CARANYA BERAT?

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Selasa 24 Muharam 1446 H /30 Juli 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

Mengapa berbuat dosa itu caranya mudah bahkan cenderung dinikmati, sedangkan ketika berbuat baik caranya susah dan berat bahkan cenderung banyak yang menghalangi?

Sekilas kita coba mengurai jawabannya. Karena surga letaknya di atas dan neraka letaknya di bawah, sementara memanjat itu jauh lebih susah daripada sekadar menggelundungkan diri, apalagi terjun bebas. Yang namanya memanjat tentu butuh usaha dan tenaga. Di situ lah beratnya.

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam sendiri pernah menyatakan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, “Neraka dibungkus oleh hal-hal yang menyenangkan, sedangkan surga dibungkus dengan hal-hal yang kurang atau bahkan tidak disenangi.” (HR. Bukhari no. 6487)

Coba dibalik, untuk mendapat pahala caranya yang serba nikmat dan untuk mendapat dosa caranya berat. Dengan senang hati semua orang akan berlomba-lomba mengejar pahala dan bersemangat meninggalkan dosa. Bahkan tanpa diperintah, semua orang kan mengerjakan yang enak-enak itu dan meninggalkan yang berat-berat itu. Kalau begini, lantas di mana letak ujiannya?

Seakan seperti penjara? Ya, memang begitu. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda“Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim no. 2392)

Amat wajar jika perintah dan larangan agama ini dikatakan sebagai ujian keimanan. Bayangkan Anda mendapat surat edaran dari atasan begini, “Bagi staff yang rajin mengerjakan ini-itu, lembur, dsb… tahun depan dipromosikan dan gajinya akan dinaikkan 27 kali lipat”. Janji yang fantastis? Tunggu dulu. Seberapa antusias Anda mengerjakan instruksi bos Anda bergantung seberapa kepercayaan Anda padanya, bukan? Jika Anda percaya padanya, bahkan pekerjaan Anda akan terasa sangat ringan.

"Saya percaya sih dengan bos saya. Tapi bagaimana jika beliau ingkar janji?”

Kalau sudah berpikir begini, pasti Anda akan malas, bahkan cenderung menaruh benci pada tugas-tugas kantor dan terkadang berpikiran untuk resign. Keinginan resign ini semakin menguat manakala teman sekantor membisikkan hoax kepada Anda bahwa surat edaran itu hanyalah karangan oknum HRD.

Begitulah keimanan seseorang kepada Allah dan hari akhir. Ada keterkaitan erat antara kualitas keimanan dengan semangat seseorang mengerjakan amal shaleh dan kekhawatiran bermaksiat. Seorang dengan kualitas keimanan yang tinggi akan melihat janji Tuhannya seperti dia melihat sesuatu di depan matanya. Sangat jelas.

Lalu bagaimana agar Anda bisa semangat dalam menjalankan tugas kantor? Bangun kepercayaan dengan atasan Anda. Berkenalanlah lebih dekat. Ingatlah kebaikan-kebaikannya. Ingat dulu Anda tidak punya skill apa-apa, tapi dia menerima Anda bekerja di perusahannya padahal Anda tidak berhak untuk itu. Dia bisa saja memberikan posisi itu pada orang yang skillnya jauh di atas Anda. Tapi dengan kebijaksanaannya, Anda yang dipilih.

Begitu juga seorang hamba dengan Tuhannya. Rasa malas saya beribadah dan mudahnya saya bermaksiat, tanda saya butuh untuk mengulang-ulang pelajaran keimanan, terutama di subtema Tauhid, supaya saya lebih mengenal tentang keagungan-Nya dan menimbulkan rasa cinta semakin dalam. Bukan lagi sekedar percaya buta, tapi kepercayaan yang dibangun atas dasar pengetahuan dan pengenalan.

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar