Menu

Selasa, 24 Desember 2024

MENGAPA KITA KUDU TETAP AKUR

MENGAPA KITA KUDU TETAP AKUR DENGAN SAUDARA KANDUNG SETELAH KEDUA ORANGTUA MENINGGAL


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini Rabu 23 Jumadil-Akhir 1446 H / 25 Desember 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Saudaraku...!

Hubungan Kakak dan Adik dalam Islam telah disabdakan oleh Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam :

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيرَنَا

Artinya : “Bukan golongan kami orang yang tidak menyayangi yang lebih muda atau tidak menghormati yang lebih tua.” (HR. at-Tirmidzi no. 1842 dari Sahabat Anas bin Malik)

Setiap orang pasti punya ujian hidup masing-masing. Salah satu yang terberat ialah ketika orangtua kita Meninggal Dunia. Secara psikis, terkadang kita tidak siap untuk menghadapinya, namun itulah ketentuan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Situasi dari peristiwa tersebut terkadang menjadi konflik yang terjadi di antara anak-anaknya, sehingga dapat merenggangkan hubungan baik Kaka Beradik yang sudah dijalin dan dibangun oleh kedua orangtua kita.

Meninggalnya kedua orangtua juga dapat membuat kita tak punya alasan kuat untuk berkumpul seperti dahulu terlebih dibatasi dengan jarak dan keluarga masing-masing. Belum lagi dengan adanya masalah dalam peninggalan harta warisan.

Saudaraku...!

Meski jalannya terjal, jarak diantara kita berjauhan, masing-masing sudah punya kewajiban pada pasangannya masing-masing. Kita harus Tetap Akur karena alasan berikut :

1. Orangtua Pasti Senang Jika Kita Hidup Rukun

Apabila kedua orangtua kita telah meninggal dunia. Andai mereka tahu kita atau kalian bertengkar terus sepeninggal mereka, tentu mereka sedih dan merasa gagal menanamkan kasih sayang di antara kita.

Menurut Islam orang tua senang dan tenang di alam kubur jika anak-anaknya rukun. Dalam ajaran Islam, berbakti kepada orang tua merupakan bagian dari etika Islam yang disebut Birrul Walidain.

Berbakti kepada orang tua merupakan amalan mulia yang termasuk di jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Allah  memerintahkan agar anak-anak sedarah dan sekandung hendaknya saling menyayangi satu sama lainnya dan mentaati orang tua dengan tulus dan ikhlas. Berbakti kepada kedua orang tua tidak selalu ketika mereka masih hidup bersama kita, akan tetapi ketika mereka sudah tiada juga kita masih bisa berbakti kepada kedua orang tua, dengan cara selalu mendoakannya, memohonkan ampunannya kepada Allah, saling menghormati bukan saling mengotori, saling menyayangi bukan saling menyaingi, saling mengajak bukan saling mengejek dan selalu Menjaga Nama Baik Kedua Orangtua.

Sesungguhnya Ridha Allah bergantung pada ridha kedua orang tua. Anak yang berbakti akan senantiasa dido'akan oleh orang tuanya, dan do'a orang tua untuk kebaikan anaknya merupakan salah satu do'a yang mustajab.

2. Kesedihan Selepas Kematian Kedua Orangtua Lebih Mudah Jika Dilalui Bersama-sama

Perpisahan yang paling berat adalah berpisah dengan orangtua yang wafat dan kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebagai manusia biasa tentu kita akan merasa sedih, berduka dan kehilangan. Namun inilah takdir Allah, tidak ada yang abadi di dunia ini, cepat atau lambat kita pun akan dipisahkan dengan kematian karena sesungguhnya semua milik Allah dan akan kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Baik kita maupun saudara-saudara kita tentu punya sahabat bahkan punya pasangan masing-masing. Dengan mereka, kalian juga bisa berbagi kesedihan. 

Namun secara mental, dukungannya tak akan sebesar jika kita sebagai saudara kandung saling menguatkan. Alasannya, kita dan saudara-saudara kita punya hubungan langsung dengan orangtua. Jadi, kita lah yang paling mengerti dalamnya rasa sedih itu. Penghiburan dari orang lain tidak akan persis seperti yang kita butuhkan.                                           

3. Agar Saat Salah Satu Ada Masalah, Yang Lain Bisa Memberikan Support, Bisa Membantu

Bayangkan kalau orangtua telah meninggal lalu kita ada masalah. Kita tidak lagi bisa mengadu pada orangtua yang telah berpulang.

Entah karena kita tidak ingin menambah rasa pusing mereka atau masing-masing sudah berkeluarga dan membuat hubungan kita dengan ayah atau ibu menjadi berjarak. Kamu pasti merasa kesepian, kan?

Satu-satunya yang dapat membantu kita adalah saudara-saudara kita sekandung. Dengan hubungan yang baik, kita dapat menceritakan masalah kita dan meminta saran mereka. Begitu pula ketika saudara-saudara yang ada masalah, kita harus membantu menyelesaikannya

4. Persoalan Warisan pun Menjadi Mudah Diselesaikan Kalau Kita Semua Akur

Sekecil apa pun nilai harta warisan yang ditinggalkan oleh kedua orangtua yang telah meninggal dunia berpotensi menimbulkan masalah baik antara saudara kandung maupun pasangan dari saudara kandung kita. 

Terutama jika sejak awal, hubungan kita sudah kurang baik, maka masalah warisan akan meruncingkan konflik yang ada.

Kejadian seperti ini dapat dihindari apabila komitmen kita untuk menjaga kerukunan sangat tinggi. Urusan warisan selalu bisa dibicarakan secara baik-baik sampai tercapai kesepakatan yang adil, tidak dengan cara rebutan, ingin menang sendiri atau bahkan saling mengklaim.

5. Kita Jadi Dapat Menikmati Kebersamaan.

Sekalipun secara fisik kita berada di satu tempat, adanya benih-benih ketidakharmonisan akan tetap terasa. Menjadi sama-sama merasa kurang nyaman ketika berkumpul.

Interaksi di antara kita terasa kaku dan terlihat saling menjaga jarak. Berbeda sekali dengan kalau kita semua akur. Sesibuk apa pun, kita bakal kerap merencanakan pertemuan agar bisa melepas rindu. Suasana pun selalu hangat dan ceria.

Sama seperti hubungan dengan pasangan atau teman, hubungan dengan saudara juga pasti ada pasang dan surutnya. Itu biasa, asal tak sampai mengubah kasih sayang di antara kita menjadi Kebencian. Mari kita jaga baik-baik persaudaraan kita hingga saatnya kelak Allah memanggil pulang.

Sebagai penutup, khusus untuk Saudara Muslim laki-laki perlu kita ingat-ingat dengan baik bahwa Kewajiban dan Tanggung Jawab seorang anak laki-laki menurut Islam tidak hanya hanya bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Tanggung jawab anak laki-laki dalam keluarga juga akan terasa lebih berat saat sudah menikah. Lebih dari itu, karena ia juga bertanggung jawab pada Empat Orang Lainnya yaitu Wanita. Siapa saja wanita yang menjadi tanggung jawab anak laki-laki, yaitu : Ibunya, Istrinya, Anak Perempuannya dan juga Saudara Kandung Perempuannya. Beban moral yang ditanggung oleh seorang lelaki sangat besar dan wajib diketahui dengan baik supaya tidak terjerumus ke dalam dosa.

Demikian sedikit tulisan yang Allah mudahkan bagi kami untuk menyusunnya, semoga bermanfaat bagi penulis dan segenap pembaca.

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar