Menu

Jumat, 11 Februari 2022

PERSAINGAN

الســلام عليكم ورحمة الله وبركات 

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...!

Hari ini,  Sabtu, 11 Rajab 1443 H / 12 Februari 2022.

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Di Makkah, sampai dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW, persaingan antar suku terus berlangsung. Diceritakan, Banu Sahm bersaing dengan Banu 'Abdi Manaf dalam memperebutkan harta dan tahta. Sampai-sampai mereka mendatangi kuburan untuk menghitung dan menunjukkan anggota keluarga mereka yang telah meninggal. Lalu, diturunkan surah Sesuai firman Alloh (QS. Al-Takatsur : 1).

اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ

Artinya : ''Bermegah-megahan telah melalaikan kamu sampai kamu masuk ke dalam kubur.'' (QS. Al-Takatsur : 1).

Menurut banyak pakar tafsir, persaingan yang dimaksud dalam ayat di atas ialah persaingan dalam memperbanyak harta dan tahta. Persaingan yang dapat dipahami dari kata al-takatsur itu menunjuk pada persaingan antara dua kelompok atau lebih tanpa menghiraukan norma-norma hukum dan nilai-nilai agama.

Persaingan semacam itu dikecam oleh agama karena membuat pelakunya lalai atau alpa. Sikap lalai itu disebut al-lahwa, yaitu keadaan seseorang terpesona kepada sesuatu, sehingga melupakan sesuatu yang lain yang justru lebih penting. Orang-orang kafir disebut lalai (lahiyah) karena hati dan pikiran mereka hanya tertuju pada harta dan kemewahan dunia, dengan melupakan petunjuk Tuhan dan kebahagiaan abadi di negeri akhirat. Alloh berfirman (QS. Al-Anbiya : 3).

لَاهِيَةً قُلُوْبُهُمْۗ وَاَسَرُّوا النَّجْوَىۖ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْاۖ هَلْ هٰذَآ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْۚ اَفَتَأْتُوْنَ السِّحْرَ وَاَنْتُمْ تُبْصِرُوْنَ

Artinya : Hati mereka dalam keadaan lalai. Dan orang-orang yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka, “(Orang) ini (Muhammad) tidak lain hanyalah seorang manusia (juga) seperti kamu. Apakah kamu menerima sihir itu padahal kamu menyaksikannya?” (QS. Al-Anbiya : 3).

Ibarat suatu permainan, persaingan dalam memperebutkan harta dan tahta itu sulit dilangsungkan dengan jujur, karena pihak-pihak yang terlibat dalam persaingan itu diduga telah mengidap penyakit lalai dan alpa. Rusaknya lagi, mereka tidak dapat menyadari kelalaian itu, kecuali mereka telah mati atau dibaringkan di liang lahat. Manusia, kata Imam Ali, terkadang memang aneh. Sewaktu masih hidup, mereka tidur (laali), tetapi setelah mati, mereka justru terbangun (sadar).

Harta dan tahta memang digemari manusia dan menjadi simbol kemewahan dunia. Menurut Imam Ghazali, keduanya digemari, karena manusia mengira dengan keduanya, semua cita-citanya dapat dipenuhi dengan mudah. Itu sebabnya, harta dan tahta diperebutkan sepanjang waktu. Dalam Al-Qur'an disebutkan kebiasaan orang kafir yang selalu menunjukkan harta dan kuasa yang dimiliki untuk membanggakan diri dan merendahkan orang yang beriman. Katanya, Alloh SWT Berfirman (QS. Al-Kahfi : 34).

وَّكَانَ لَهٗ ثَمَرٌۚ فَقَالَ لِصَاحِبِهٖ وَهُوَ يُحَاوِرُهٗٓ اَنَا۠ اَكْثَرُ مِنْكَ مَالًا وَّاَعَزُّ نَفَرًا

Artinya : ''dan dia memiliki kekayaan besar, maka dia berkata kepada kawannya (yang beriman) ketika bercakap-cakap dengan dia, “Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikutku lebih kuat..'' (QS. Al-Kahfi : 34).

Dari sini, kita dapat memahami mengapa persaingan dalam memperebutkan harta dan tahta tak pernah berakhir. Rasulullah SAW memberi ilustrasi yang menarik soal ini. Katanya, ''Kalau seseorang memiliki dua lembah yang penuh dengan emas, maka pasti ia mengharapkan lembah ketiga. Tidak ada yang dapat memenuhi rongga manusia, kecuali tanah (kematian).''

Allah SWT mengingatkan kaum Muslim agar tidak terpedaya oleh persaingan yang membuat mereka lalai dan lupa kepada Tuhan. Firman-Nya (QS. Al-Jumu'ah : 11). 

وَاِذَا رَاَوْا تِجَارَةً اَوْ لَهْوًا ۨانْفَضُّوْٓا اِلَيْهَا وَتَرَكُوْكَ قَاۤىِٕمًاۗ قُلْ مَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ مِّنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِۗ وَاللّٰهُ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ ࣖ

Artinya : "Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera menuju kepadanya dan mereka tinggalkan engkau (Muhammad) sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah, “Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perdagangan,” dan Allah pemberi rezeki yang terbaik". (QS. Al-Jumu'ah : 11). 

Semoga kita dapat bersaing secara sehat, jujur, dan tidak lupa diri. Aamiin Yaa Robbal'alamin.

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan

Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar