JEJAK INDAH SANG PEMIMPIN
( Bag 1)
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Saudaraku...!
Hari ini Rabu, 18 Ramadan 1443 H 20 April 2022.
Waktu Sholat Subuh untuk daerah Jakarta dan sekitarnya Jam 04.40 untuk daerah Serang dan sekitarnya Jam 04.42
Dikeheningan malam ini, mari kita ungkapkan rasa syukur kita atas segala nikmat yang Allah berikan dengan bersimpuh dan bersujud dalam tahajud.
Selamat menikmati Makan Sahur... Sambil menunggu waktu Subuh, kalau masih ada waktu, mari kita manfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sampai datang waktu Sholat Subuh.
Setelah Sholat Subuh, kita awali aktivitas kita dengan Tadarus Al Qur'an.
Saudaraku...!
Malam telah pekat, selimut-selimut semakin dirapatkan para pemiliknya untuk menambah lelap. Angin sahara menderu akrab ditelinga, dingin menusuk, kesunyian hadir sejak tadi. Dia mengendap-endap keluar dari petak rumah sederhana, menyusuri setiap lorong perkampungan Madinah. Jubah kumal bertambalan itu menemaninya pergi. Ditajamkannya pendengaran, adakah rakyatnya menyelami derita yang luput dari perhatian. Diawaskannya mata, terdapatkah rakyat alami duka akibat kepemimpinannya. Jika dia berlalu dan mendengar dengkuran halus pemilik rumah, senyuman menemaninya berpatroli.
Sendirian, dia memamah malam, langkahnya berjinjit khawatir mengganggu istirahat rakyat yang begitu dicintai. Dari setiap detik yang mengalir, selalu kecemasan yang membayang di wajah pemberaninya, jangan-jangan di rumah ini ada janda dengan anak-anak yang kelaparan, atau khawatir di rumah selanjutnya orang tua terkapar kesakitan tanpa sanak saudara, adakah di rumah itu yang sakit hati karena pajak terlalu tinggi. Sendirian dia menikmati paruh malam, menyulam harapan keadaan rakyat sentosa senantiasa, merajut do'a agar rakyat dibawah naungan perlindungannya dilingkupi pilinan kedamaian.
Langkahnya terhenti, ketika beberapa wanita terdengar bersenandung, dari bilik sebuah rumah :
Adakah jalan untuk minuman memabukkan? Dan aku akan meminumnya. Atau adakah jalan, kepada Nashr bin Hajjaj?
Saat itu, dia berdiam lama, menghafal sebuah nama asing dalam hatinya, Nashr bin Hajjaj. Selanjutnya patrolinya dilanjutkan, hingga waktu fajar sebentar lagi menjemput.
Pagi harinya, dia mencari tahu nama yang didapatinya tadi malam. Salah seorang pembantunya menghadapkan seorang laki-laki dari suku Sulaym, Nashr bin Hajjaj. Berdiri tegap sang pemuda. Dia memandangnya lekat. Pemuda yang menakjubkan, ketampanannya mempesona, rambutnya indah. Dia mengingat syair wanita semalam. Akhirnya sang pemuda diperintahkan untuk memotong rambut, ketika kembali, Nashr tampak lebih tampan, dia pun menyuruhnya mengenakan ikat kepala, kali ini pun Nashr terlihat lebih mempesona. Khawatir menimbulkan banyak fitnah dan kemudharatan di tempat berdiamnya selama ini, Dia pun mengamanahkan Nashr tugas mulia, menjadi anggota pasukan tentara dengan jaminan kehidupan yang lebih baik. Wajah Sang pemuda pun berbunga.
Siapakah dia, yang sangat khawatir terjadi kerusakan akhlak para wanita hingga memikirkan solusi terbaik dengan memindahkan Nashr? Tebak, siapa pemimpin yang begitu tulus mencintai rakyatnya dengan berjalan dari satu lorong ke lorong yang lain untuk mencari tahu adakah rakyatnya yang tidak dapat tidur nyenyak? Ya, saya sepakat denganmu sahabat, Dia adalah Umar Bin Khattab, khalifah kedua bergelar amirul mu'minin, pemimpin bagi orang-orang mu'min. Begitu Mahsyur.
Suatu periode dalam kepemimpinan Umar, terjadilah Tahun Abu. Masyarakat Arab, mengalami masa paceklik yang berat. Hujan tidak lagi turun. Pepohonan mengering, tidak terhitung hewan yang mati mengenaskan. Tanah tempat berpijak hampir menghitam seperti abu.
Putus asa mendera dimana-mana. Saat itu, Umar sang pemimpin menampilkan kepribadian yang sebenar-benar pemimpin. Keadaan rakyat diperhatikannya seksama. Tanggung jawabnya dijalankan sepenuh hati. Setiap hari diinstruksikan menyembelih onta-onta potong dan disebarkan pengumuman kepada seluruh rakyat. Berbondong-bondong ribuan rakyat datang untuk makan. Semakin pedih hatinya. Saat itu, kecemasan menjadi kian tebal. Dengan hati gentar, lidah kelunya berujar, "Ya Allah, jangan sampai umat Muhammad menemui kehancuran ditangan ini".
(Bersambung...)
Wallahu 'Alam Bishshowab
Awali Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita
Yaa Allah...
Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a
Doa Hari Ke Delapanbelas Puasa Ramadhan :
Allahumma nabbihni fihi libarakati asharihi wa nawwir fîhi qalbî bidhiyai anwarihi wa khudz bikulli a’dhaî ilat tiba’I atsarihi binurika ya munawwiral qulibi arifîn
Artinya : ”Yaa Allah sadarkanlah aku untuk mengetahui berkat yang ada pada waktu sahur. Terangilah hati-ku dengan cahaya-Mu yang lembut. Jadikanlah seluruh anggota badanku dapat mengikuti cahaya itu. Wahai Penerang hati sanubari.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar