Menu

Senin, 25 April 2022

PENTINGNYA KEJUJURAN

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

 Saudaraku...!

Hari ini Selasa, 24 Ramadan 1443 H / 26 April 2022. Waktu Sholat Subuh untuk daerah Jakarta dan sekitarnya Jam 04.40 untuk daerah Serang dan sekitarnya Jam 04.42 

Dikeheningan malam ini, mari kita ungkapkan rasa syukur kita atas segala nikmat yang Allah berikan dengan bersimpuh dan bersujud dalam tahajud. 

Selamat menikmati Makan Sahur... Sambil menunggu waktu Subuh, kalau masih ada waktu, mari kita manfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sampai datang waktu Sholat Subuh. 

Setelah Sholat Subuh, kita awali aktivitas kita dengan Tadarus Al Qur'an. 

Saudaraku...!

Pada awal kerasulannya, Muhammad SAW pernah bertanya kepada kaum Quraisy, ''Bagaimana pendapatmu sekalian kalau kukatakan bahwa pada permukaan bukit ini ada pasukan berkuda? Percayakah kalian?''

Jawab mereka, ''Ya, engkau tidak pernah disangsikan. Belum pernah kami melihat kau berdusta.'' (Muhammad Husain Haikal, Sejarah Hidup Muhammad, hal. 121-122).

Jawaban orang Quraisy itu disampaikan secara spontan karena yang bertanya adalah Muhammad bin Abdullah. Sosok yang selama ini mereka gelari dengan Al Amin, orang yang dipercaya.

Ada fenomena menarik dari penganugerahan gelar Al-Amin ini. Pertama, gelar Al-Amin lahir dari mulut orang-orang Quraisy. Padahal, sejarah mencatat bahwa peradaban Quraisy saat itu dan jazirah Arab umumnya berada di tengah peradaban Jahiliyyah. Sebuah peradaban yang sudah tidak bisa lagi membedakan antara yang Hak dan Bathil, antara yang Halal dan Haram. Sebuah peradaban yang sudah sangat rusak dan bobrok. 

Namun, Kejujuran Muhammad bin Abdullah tidak luntur oleh peradaban di sekelilingnya. Justru orang-orang yang hidup di peradaban Jahiliyah itu (Quraisy) secara sukarela memberikan penghargaan kepada kejujuran Muhammad dengan memberikan gelar Al-Amin. 

Hikmah pertama dari gelar ini, sepertinya Allah ingin memberikan pelajaran bahwa Kejujuran adalah Sebilah Mata Uang yang tidak saja akan senantiasa berlaku. Tetapi, juga akan selalu berharga di manapun dan kapan pun, sekalipun di tengah peradaban yang carut-marut.

Kedua, gelar Al-Amin ini telah diberikan oleh orang-orang Quraisy jauh sebelum masa kerasulannya, kira-kira pada usia 15-20 tahun. Penganugerahan gelar Al-Amin yang sudah melekat jauh sebelum Muhammad diangkat sebagai Rasul ini mengandung pelajaran bahwa Kejujuran adalah Modal Awal sekaligus modal sebaik-baiknya untuk menempuh kehidupan. Baik dalam kedudukan Muhammad selaku hamba Allah maupun sebagai Khalifah di muka bumi, tidak terkecuali dalam menjalankan amanah Kepemimpinan di hadapan sesama umat manusia. Lawan dari kejujuran adalah Perilaku Dusta. Mengenai hal ini Rasulullah berpesan, ''Hendaklah kamu sekalian menjaga diri dari berperilaku dusta. Sesungguhnya dusta akan selalu membawa kepada kejahatan, dan sesungguhnya setiap kejahatan akan menyeret pelakunya ke dalam Neraka.''

Dusta berpotensi membawa pelakunya untuk berbuat jahat. Seorang pencuri, ketika ia mencuri pada dasarnya ia sedang tidak jujur kepada dirinya sendiri, karena barang yang ia ambil bukan miliknya. Orang yang dengan sengaja meninggalkan shalat, zakat, dan berbagai syariat lainnya, pada dasarnya orang itu sedang Tidak Jujur pada Dirinya Sendiri. Ia telah mengingkari jati dirinya sebagai seorang Khalifah maupun hamba Allah.

Alhasil, orang mukmin sudah seharusnyalah menegakkan Kejujuran, di manapun dan kapan pun. Jujur pada Diri Sendiri dan Orang Lain

Wallahu 'Alam Bishshowab

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Doa Hari Ke Duapuluh Empat Puasa Ramadhan :

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ فِيْهِ مَا يُرْضِيْكَ وَ أَعُوْذُ بِكَ مِمَّا يُؤْذِيْكَ وَ أَسْأَلُكَ التَّوْفِيْقَ فِيْهِ لأَنْ أُطِيْعَكَ وَ لاَ أَعْصِيَكَ يَا جَوَّادَ السَّائِلِيْنَ

Allâhumma innî asaluka fîhi mâ yurdhîka wa a’ûdzu bika mimmâ yu’dzîka wa asalukat taufîqa fîhi lian utî’aka wa lâ a’shîka yâ ajwadas sâilîn.

Artinya : Ya Allah, aku memohon pada-Mu di bulan yang suci ini dengan segala sesuatu yang mendatangkan keridaan-Mu, dan aku berlindung dengan-Mu dari hal-hal yang mendatangkan kemarahan-Mu, dan aku memohon kepada-Mu kemampuan untuk mentaati-Mu serta menghindari kemaksiatan terhadap-Mu, wahai Pemberi para peminta

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar