Menu

Jumat, 21 April 2023

KEUTAMAAN MEMAAFKAN


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Sabtu, 1 Syawal 1444 H /22 April 2023.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Kedatangan bulan Syawal (1 Syawal 1444 H) menandakan bahwa seluruh umat muslim  menyambut hari raya Idul Fitri.

Suara Takbir, Tasbih, Tahmid dan Tahlil umumnya akan terdengar berkumandang  dan menghiasi hari raya Idul Fitri yang kerap juga disebut sebagai Hari Kemenangan.

Idul Fitri berasal dari kata Id yang berakar pada kata Aada-Yauudu yang artinya Kembali. Sedangkan Fitri diartikan sebagai Suci, Bersih dari segala Dosa, Kesalahan, serta Keburukan yang diambil dari kata Fathoro-Yafthiru.

Idul Fitri menjadi hari yang ditunggu-tunggu umat Islam selepas menjalankan ibadah Puasa Ramadhan. Puasa Ramadhan merupakan perintah Allah SWT kepada umat manusia untuk menguatkan Iman, Peduli Sosial, dan Semakin Mencintai Alam Semesta.

Selama perayaan Idul Fitri, umumnya umat muslim saling bermaafan untuk saling memaafkan dosa dan kesalahan kepada berbagai pihak yang pernah diperbuatnya, baik secara sengaja maupun tidak.

Memaafkan adalah Pintu Terbesar menuju terciptanya Rasa Saling Mencintai di antara sesama manusia. Islam mengajarkan agar setiap umatnya untuk selalu saling memaafkan satu sama lain. Suka memaafkan juga salah satu sifat yang dimiliki Rasulullah SAW. Rasul selalu memaafkan orang yang membenci dan menyakiti perasaannya.

Manusia tidak pernah luput dari kesalahan. Karena itu, Allah SWT sangat memuliakan orang yang bersedia memaafkan kesalahan orang lain. Termasuk di dalamnya adalah keberanian orang untuk meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat. Karena, yang terakhir ini seringkali kalah dengan ego. Bahkan, Allah sudah menyiapkan segudang pahala unttuk orang-orang tersebut.

Para psikolog, mendefinisikan kata memaafkan sebagai keputusan yang disengaja untuk melepaskan perasaan kesal atau pembalasan, terhadap seseorang atau kelompok yang telah menyakitinya. Terlepas, dari pantas atau tidaknya mereka menerima maaf tersebut. Maka, pemahaman akan makna memaafkan itu berbeda dengan sekadar menerima permintaan maaf.

Setidaknya ada Lima Keutamaan ketika kita mengambil keputusan untuk memaafkan. Hal ini bukan berarti mengabaikan kesalahan yang telah diperbuat.

Pertama, memaafkan mampu membawa kedamaian diri. Artinya, tak ada lagi keresahan kedua belah pihak.

Kedua, memaafkan dapat membebaskan diri dari rasa amarah yang perlahan menggerogoti kebahagiaan.

Ketiga, memaafkan akan mampu memperbaiki hubungan yang (mungkin) sebelumnya telah retak atau bahkan telah rusak.

Keempat, memaafkan mampu melepaskan perasaan negatif dalam diri. Sehingga, kita bisa belajar mengenali rasa sakit yang ada tanpa adanya kebencian yang dipicu dari rasa sakit tersebut.

Kelima, memaafkan mampu menyembuhkan luka dan belajar untuk terus melanjutkan hidup.

Dari lima keutamaan inilah, hari kemenangan Idul Fitri 1 Syawal  menjadi momentum untuk saling memaafkan. Memaafkan baik secara Lahiriah maupun Bathiniah. Sehingga, 1 Syawal yang secara bahasa bermakna bulan peningkatan amal kebaikan benar-benar dirasakan oleh umat manusia di muka bumi ini.

Karena itulah, meminta maaf atas kesalahan adalah keberanian Sikap Terpuji dan memaafkan adalah Sikap Mulia. Kedua sikap ini perlu terus dipupuk agar tak ada lagi kebencian dan dendam antar sesama. Kedua hal inilah yang seringkali membuat kesatuan dan persatuan umat semakin sulit terwujud. Juga, karena meminta maaf dan mudah memaafkan itu lebih dekat dengan Takwa.

Seperti dalam firman Allah SWT, yang artinya : “Dan memberi maaf (atas kesalahan) orang itu lebih dekat dengan Takwa” (QS Al-Baqarah : 237). Nah, dari sinilah, Puasa Sebulan Penuh di bulan Ramadhan ini, yang tujuan utamanya adalah Menjadi Insan Takwa Semakin Lengkap dan Terwujud Dengan Saling Memaafkan insya Allah.

Wallahu 'Alam Bishshowab
Barokallahu Fikum

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan Anugerah, Berkah, Rahmat, Taufik, Hidayah, bimbingan dan LindunganNya pada kita semua serta Mengijabah Setiap Doa-doa Kita. Dan Semoga Kita dipertemukan kembali Ramadhan Yang Akan Datang.

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

"Ya Allah... Janganlah Engkau jadikan puasa ini sebagai yang terakhir dalam hidupku. Seandainya Engkau berketetapan sebaliknya, maka jadikanlah puasaku ini sebagai puasa yang dirahmati bukan yang hampa semata."

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صِيَامَنَا وَقِيَمَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَتِلَاوَتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar