Menu

Rabu, 07 Agustus 2024

MELAWAN HAWA NAFSU

MUJAHADAH AN-NAFS (MELAWAN HAWA NAFSU)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Kamis 3 Shafar 1446 H /8 Agustus 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Saudaraku...!

Sifat maupun akhlak tercela yang dimiliki seseorang bisa mendatangkan dosa. Untuk itu diperlukan penyucian diri dan jiwa dengan sungguh-sungguh agar tabiat tersebut bisa benar-benar hilang. Salah satu caranya bisa dengan menerapkan metode mujahadah an-nafs.

Makna Mujahadah An-Nafs

Ulama Raghib Ash-Ashfahani dalam buku Hakekat Tasawuf oleh Abdul Qadir Isa mengatakan bahwa Jihad dan Mujahadah berarti mencurahkan segala kemampuan untuk melawan musuh. Adapun jihad menurutnya terbagi tiga, yakni; berjuang melawan musuh yang tampak, berjuang melawan setan, dan berjuang melawan hawa nafsu.

Perlawanan terhadap hawa nafsu inilah yang dikenal sebagai Mujahadah An-Nafs. Sesuai perkataan Malik bin Dinaar dalam Kitab Al-Kamil Fiil Lughoh Wal Adab :

جَاهِدُوا أَهْوَاءَكُمْ كَمَا تُجَاهِدُونَ أَعْدَاءَكُمْ

Artinya : "Berjihadlah kalian melawan hawa nafsu kalian, sebagaimana kalian berjihad melawan musuh-musuh kalian."

Imam Ghazali dalam Panduan Lengkap dan Praktis Psikologi Islam oleh M Izzudin Taufiq mendefinisikan kata Mujahadah An-Nafs, yakni usaha seseorang untuk mengolah dirinya dengan baik untuk menjadi baik.

Abdul Qadir Isa mengungkapkan bahwa berjuang melawan hawa nafsu bukanlah mencabut akar keburukannya. Tetapi dengan mengubah dan mengarahkannya kepada kebaikan sesuai kehendak dan ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebab Sifat dan Akhlak yang kurang baik bisa diubah dengan membiasakan diri dengan hal yang baik pula.

Perintah untuk Mujahadah An-Nafs

Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Surah Al-Ankabut ayat 69 memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk berjuang dalam melawan hawa nafsu pada diri sendiri :

وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya : "Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridhoan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS. Al Ankabut : 69)

Ibnu Al-Jauzi dalam Hakekat Tasawuf, berpendapat bahwa jihad pada ayat ini adalah perlawanan terhadap Hawa Nafsu. Sebagaimana Al-Qurthubi mengatakan bahwa ayat ini turun sebelum diwajibkannya jihad terhadap orang kafir.

Adapun Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam dalam sabdanya yang diriwayatkan dari Fadhalah bin Ubaid :

الْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ فِي اللَّهِ

Artinya : "Yang disebut mujahid adalah orang yang berjuang melawan hawa nafsunya untuk taat kepada Allah." (HR Tirmidzi dan Baihaqi)

Metode Mujahadah An-Nafs Yang Benar

Masih dari buku Hakekat Tasawuf, hal yang bisa dilakukan untuk penyucian diri adalah dengan menyadari terlebih dahulu bahwa nafsu dalam diri merupakan penghalang seseorang agar bisa dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Kemudian, orang tersebut perlu membebaskan dirinya dari segala maksiat yang berkaitan dengan anggota tubuh, seperti berbohong dengan lisan, melihat aurat degan mata, dan sebagainya. Lalu hiasi anggota badan itu dengan amalan serta ibadah ketaatan kepada Allah.

Kemudian berpindah untuk menyucikan hatinya dari berbagai penyakitnya, seperti sombong, riya, serta dendam. Dan mengusahakan hati agar terus berbaik sangka kepada siapa saja termasuk Allah, ikhlas, juga tawadhu.

Mujahadah An-Nafs tentu harus disertai dengan sejumlah amalan yang mengingatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Disebutkan dalam buku Ibadah Tanpa Beban oleh Moch. Syarif Hidayatullah, seseorang yang hendak melawan hawa nafsunya, hendaklah; berpuasa, melaksanakan ibadah tambahan, menghidupkan waktu malam, menjauhi serta meninggalkan hal-hal yang bisa menimbulkan dan mendatangkan hawa nafsu.

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar